Ibnu Qayyim pernah bercerita tentang gurunya Ibnu Taimiyah yang setelah melakukan sholat subuh ia tidak segera beranjak keluar masjid melainkan duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit. Ketika ditanya soal itu, Ibnu Taimiyah mengeluarkan kata-kata yang sangat menyejukkan. Katanya, ”Ini (dzikir) adalah sarapanku, kalau aku tidak sarapan dengan ini, maka kekuatanku akan melemah.”
Balasan cinta Allah kepada manusia desesuaikan dengan kadar dzikirnya karena Allah memerintahkan agar berdzikir sebanyak-banyaknya.
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (Al Ahzab 41-42)
Allah memuji orang-orang yang berdzikir kepadaNya dalam berbagai situasi, bahkan menyifati mereka sebagai ulil albab dan ulil nuha.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring … (Ali ‘Imran 190-191)
Allah juga mengaitkan keberuntungan meeka dengan kontinuitas dan frekwensi dzikir kepadaNya
….dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumu’ah 10)
Allah swt juga menginformasikan kepada mereka, kelak akan membalas mereka karena kontiniutas dzikirnya ketika masih didunia dengan balasan bahwa Allah akan mengingat dan memelihara mereka kelak
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al Baqarah 152)
Allah juga menginformasikan kepada mereka kelak akan membalas mereka di akhirat dengan ampunan dan keridhaan. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam
