Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan,
مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطٌّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِلاَّ تَرَكَهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan.
Apabila menyukainya maka beliau menyantap.
Adapun jika tidak suka maka beliau tinggalkan (tidak memakan).”
[HR al-Bukhari: 3563, Muslim: 2064]
BACA JUGA: Tentang Meniup Makanan dan Minuman
Makanan berikut olahannya ada rizki dan nikmat dari Allah ta’ala.
Maka janganlah dicela.
Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
“Perkara ini (tidak mencela makanan) termasuk adab dalam makan yang sangat ditekankan.
“Dan termasuk mencela makanan yakni semisal perkataan:
“Terlalu asin, kurang asin, terasa kecut, terlampau lembut, masih kasar, kurang matang, dan perkataan semisalnya.”
[Syarh Shahih Muslim]
Bila pun perlu.
BACA JUGA: Makanan yang Diharamkan dalam Al-Qur’an (1)
Sampaikan usul saran langsung kepada sang peramu masakan agar lebih baik lagi.
Bukan bergumam sendiri apalagi diungkap dalam forum bersama.
Terlebih, bila itu adalah masakan dari sang bunda atau istri tercinta. []
SUMBER: SAHABAT ILMU
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam