JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Renungan

Mengapa?

Mengapa jika untuk bekerja dari pagi hingga sore kita sanggup,
Tapi untuk duduk di majelis ilmu beberapa menit saja kita merasa berat.

Mengapa jika untuk mendaki gunung tinggi dan berjalan berkilo-kilo kita kuat,
Tapi untuk berjalan ke masjid kita merasa lemah.

BACA JUGA: Maka Berdzikirlah…

Mengapa jika untuk membelanjakan harta di jalan Allah kita begitu sulit.
Tapi untuk kesenangan dunia dan foya-foya kita begitu mudah.

Mengapa jika untuk bangun malam menonton pertandingan bola kita sanggup.
Tapi untuk shalat malam merasa berat

Sungguh begitu banyak kekuatan dan kemampuan selalu kita usahakan jika untuk urusan kesenangan dunia, Namun entah mengapa tiba-tiba menjadi lemah dan malas ketika untuk urusan akhirat.

Itu karena sesungguhnya yang lemah bukan fisik kita, tapi hati kita…

Berkata Syumaith (Rahimahulloh) :

إن اللّٰه ﷻ جعل قوّة المؤمن في قلبه، ولم يجعلها في أعضائه؛ ألا ترَون أنّ الشيخ يكون ضعيفًا يصوم الهواجر، ويقوم الليل، والشابّ يعجز عن ذلك؟!

Sesungguhnya Allah Ta’ala menjadikan kekuatan seorang mukmin ada pada hatinya, tidak dianggota tubuhnya yang lain,

BACA JUGA: Orang yang Paling Bahagia

Tidakkah engkau menyaksikan seorang syaikh tua yang lemah fisik tetapi kuat puasa disiang hari yang terik dan shalat malam sementara para pemuda tidak mampu melakukan itu semua. (Al-Hilyah karya Abi Nu’aim.10/124).

Sebab itu saudaraku, sering-seringlah engkau beristighfar, banyak mengingat kematian, beratnya kehidupan akhirat dan memohon kepada Allah ﷻ kekuatan serta kemudahan dalam ketaatan.

Semoga Allah beri kita taufiq dan hidayah-Nya. []

SUMBER: HABIBIE QUOTES

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Renungan

Tanda Seseorang Beramal untuk Tujuan Dunia

Renungan

5 Nasihat Nabi dan Ulama yang Menggetarkan Jiwa

Renungan

Waktu Berangkat Sudah Tiba, tetapi Engkau Tidak Punya Berita..

Renungan

Renungan Ibnul Jauzi: Berhati-hati Menyikapi Orang Lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *