
Rasulullah ﷺ bersabda, “Hai Mu’awiyah awaslah daripada marah, karena marah itu dapat merusak iman, sebagaiman jadam merusak madu,” (HR. Al-Baihaqi, Ibn Asaakir).
Dalam sabda Rasulullah tersebut diungkapkan bahwa marah dapat merusak iman seseorang. Mengapa demikian? Karena ketika marah, biasanya seseorang tidak akan terkontrol emosinya. Sehingga, dirinya akan terkendali oleh emosi.
Ketika emosi telah memuncak, maka segala apa pun yang ada di pikirannya ia ungkapkan. Dan kebanyakan yang keluar ialah perkataan yang tidak baik. Bahkan, paling fatal ialah ketika ia telah menyalahkan Sang Pencipta. Itulah mengapa, iman seseorang dapat rusak ketika marah.
BACA JUGA: Sebab Nabi Diberi Gelar Al-Amin
Maka dari itu, ketika marah sedang melanda, ingatlah pada Allah SWT, sang penenang hati. Ucapkanlah kalimat istighfar, agar kita tidak dikendalikan oleh hawa nafsu. Sehingga, kita dapat terhindar dari perkataan atau pun perbuatan yang dilarang oleh syariat. Wallahu ‘alam.
Menahan marah itu memang bukan pekerjaan mudah. Karenanya Nabi mengumpamakan orang yang dapat mengendalikan kemarahan dan emosinya, sebagai orang terkuat. (lihat: Fath al-Bari, 10/520).
Nabi juga melarang umatnya untuk marah, namun jika marah, Nabi telah banyak mencontohkan bagaimana seharusnya mengendalikan rasa amarah. [Baca juga: Beginilah Marahnya Rasulullah]
Berikut beberapa cara untuk meredam kemarahan, sesuai petunjuk Nabi Muhammad ﷺ:
1. Membaca Ta’awwudz. Rasulullah ﷺ “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).
2. Berwudlu. Rasulullah ﷺ , “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah.” (HR. Abu Dawud).
BACA JUGA: Hadiah Sajadah dari Abu Musa yang Membuat Umar bin Khattab Marah
3. Mengubah posisi. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).
4. Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).
5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi). []
SUMBER: HIDAYATULLAH
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam