JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Sirah

Di Balik Surat Palsu Atas Nama Utsman bin Affan

Utsman bin Affan

Di tengah perjalanan menuju Mesir, rombongan melihat ada seorang pembawa surat yang bertingkah aneh. Sesekali ia menampakkan diri kepada rombongan, lalu pergi dan menghilang. Hal tersebut dilakukannya demi mencuri perhatian mereka, hingga rombongan Mesir pun menangkapnya.

Usai diinterogasi, diketahuilah bahwa orang tersebut pembawa surat khalifah Utsman bin Affan yang berstempel khalifah. Isi surat itu menyatakan seolah-olah khalifah memerintahkan gubernur Mesir agar membunuh seluruh rombongan yang kembali ke Mesir.

Mendengar hal ini, rombongan pun memilih mundur: memutuskan kembali ke Madinah. Dan anehnya, rombongan yang kembali ke Bashrah dan Kufah pun mendengar berita ini, mereka juga kembali ke Madinah.

BACA JUGA: Utsman bin Affan Semasa Jahiliyah

Hingga Ali bin Abi Thalib akhirnya berkata, “Wahai penduduk Kufah dan Bashrah, bagaimana mungkin kalian mengetahui surat yang sampai pada rombongan Mesir. Kalian telah berjalan jauh, lalu kalian semua kembali pada kami. Sungguh, ini adalah perkara yang sudah kalian sepakati dari Madinah.”

Padahal sebelumnya beliau memiliki kesempatan untuk menghukumnya, tapi tak dilakukan. Adapun yang patut dicurigai pada saat itu ialah Khawarij -Hukaim bin Jabalah dan al-Asytar an-Nakha’i- tetap tinggal di Madinah setelah semua rombongan kembali ke negeri masing-masing.

Sementara yang lain menuduh Marwan bin al-Hakam (penulis dan pemegang stempel khalifah) berkhianat. Namun, jika seandainya memang iya, maka ia akan memerintahkan pembawa surat tuk pergi sejauh mungkin dari rombongan Mesir, bukan malah menampakkan batang hidung.

Lantas, sesampainya rombongan ke Madinah, mereka menunjukkannya kepada para sahabat Rasulullah yang ada di sana.

Setelah melihat surat tersebut, sebagian sahabat membawanya kehadapan Utsman dan bertanya padanya perihal surat tersebut di hadapan penduduk Mesir. Dan dengan nama Allah, Utsman bersumpah bahwa tidak melakukan hal demikian. Tapi pemberontak tak cukup sampai di situ.

BACA JUGA: Sedekah Utsman bin Affan untuk Penduduk Madinah

Mereka bertanya, “Bagaimana mungkin ada stempelmu di surat tersebut?”

Utsman menjawab, “Bisa saja seseorang dipalsukan tulisan dan stempelnya.”

Mereka bertanya kembali, “Surat itu dibawa oleh budakmu dan ia menunggangi untamu?”

Utsman menjawab, “Demi Allah, aku tidak mengetahuinya sama sekali.”

Dan pemberontak memojokkan Utsman (lagi) melalui perkataan yang menyakitkan. Padahal, seandainya surat itu ditulis tanpa sepengetahuan beliau, maka ini bukan berarti menunjukkan kelemahan beliau dalam pemimpin. Mengingat Utsman juga manusia yang dapat berbuat lalai, serta menjadi korban makar. Adapun surat ini juga bukanlah surat palsu pertama yang disebarkan para pemberontak.

BACA JUGA: Surat Utsman bin Affan pada Hafshah ketika Akan Mengumpulkan Al-Quran

Aisyah membantah, “Demi Allah, yang orang mukmin beriman pada

Diriwayatkan dari Masruq, Aisyah RA berkata ketika Utsman terbunuh, “Kalian meninggalkannya bagaikan pakaian bersih dari noda, lalu kalian datang menyembelihnya seperti domba.”

Masruq berkata, “Ini sebab perbuatanmu. Engkau menulis surat pada masyarakat menyuruh mereka untuk memberontak padanya.”

-Nya dan orang kafir inkar pada-Nya. Aku tidak pernah menulis apa pun, hitam di atas putih sampai aku duduk di tempatku ini.” []

Sumber: Utsman Bin Affan: Tragedi Kematian Sang Khalifah/Abu Jannah/Pustaka Al-Inabah: Jakarta

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Sirah

Julukan-julukan Abu Bakar

Sirah

Perang Badar

Sirah

Nasihat Ali bin Abi Thalib pada Para Pedagang di Pasar

Sirah

Selimut Abu Darda