Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya.” (HR. Tirmidzi)
Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, ini menjadi kalimat yang perlu digaris bawahi. Terkadang perempuan senang sekali membeli barang bukan karena kebutuhan tetapi karena keinginan. Kemudian tanpa terasa barang menumpuk di rumah tidak terpakai.
Diskon dan Sale selalu menjadi daya tarik tersendiri. Kadang tanda “diskon” dan “sale” menjadi hipnotis tersendiri, yang membuat ingin membeli meski tidak benar-benar membutuhkan. Bukan hanya pakaian, tas, sepatu dan segala aksesoris, perabotan rumah, perabot dapur pun sama.
Barang-barang yang menumpuk, tidak pernah dipakai menjadi tidak memiliki manfaat dan ini bisa menjadi bagian dari perhitungan hisab harta kita kelak di akhirat.
Para sahabat dan orang-orang shalih terdahulu, sangat hati-hati dalam harta mereka. Abdurrahman bin Auf, salah seorang sahabat Rasulullah yang terkaya, ketika Nabi mengabarkan bahwa ia akan masuk surga dengan merangkak karena pertanggungan hartanya, kemudian banyak mensedekahkan hartanya. Namun, tetap saja hartanya masih terus bertambah hingga beliau wafat meninggalkan warisan yang berlimpah untuk keluarganya. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam