Berdusta adalah kebiasaan orang munafik.
“Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim.” (Hadist Riwayat Muslim nomor 58)
Pendusta menyebarkan keraguan kepada dan di antara manusia keraguan artinya bimbang dan resah.
Ini berarti seorang pendusta selamanya menjadi sumber keresahan dan keraguan, serta menjatuhkan ketenangan pada orang yang jujur. Berkata Rasulullah ﷺ, ”Tinggalkanlah apa-apa yang membuatmu ragu dan ambil apa-apa yang tak meragukanmu, karena sesungguhnya kejujuran itu adalah ketenangan & dusta itu adalah keresahan.” (HR Tirmidzi, An Nasai, & lainnya).
Jika sering berdusta, maka itu akan menyeretnya ke neraka: “Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka, jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim)
Berdusta bukanlah sifat seorang Mukmin, Rasulullah saw bersabda, “Seorang mukmin mempunyai tabiat atas segala sifat aib kecuali khianat dan dusta.” (HR. Al Bazzaar)
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam