JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Muhasabah

Kematian, Datang Kapan dan di Mana Saja

Muhasabah

Dari Abdullah, dia berkata, Rasulullah ﷺ membuat garis segi empat, dan Beliau membuat garis di tengahnya keluar darinya. Beliau membuat garis-garis kecil kepada garis yang ada di tengah ini dari sampingnya yang berada di tengah. Beliau bersabda, “Ini manusia, dan ini ajal yang mengelilinginya, atau telah mengelilinginya. Yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya. Jika ini luput darinya, ini pasti mengenainya.” (HR Bukhari).

Oleh sebab itu di dalam hadits di atas mengingatkan kita, bahwa kita akan selalu diliputi oleh kematian. Namun kita tidak tahu jalan mana kematian akan menghampiri kita.

BACA JUGA: Hidup Kita, Akan Diambil dengan Kematian

Rasulullah ﷺ memberitahukan jika umur umatnya tidak panjang, oleh sebab itu kita harus selalu mengingat kematian.

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit di antara mereka yang melewati itu.” (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Kumpulan hadits tentang kematian bukan untuk menakuti setiap umat islam, tetapi sebagai pengingat jika kematian bisa menghampiri kita. Oleh sebab itu, Rasulullah ﷺ selalu mengingatkan umatnya akan kematian. Di antaranya dengan mempersiapkan bekal yang akan dibawa ketika kita meninggal dunia.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.” (HR Ibnu Majah, Tirmidzi; Nasai; Ahmad).

Banyak di antara kita yang terlena dengan kehidupan dunia, bahkan membuat hidup kita seolah-olah diperbudaknya. Oleh sebab itu, mengingat kematian akan membuat kita hidup lebih tenang dan tentram. Syumaith bin ‘Ajlan berkata, “Barangsiapa menjadikan maut di hadapan kedua matanya, dia tidak peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya.”(Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 483, tahqiq Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi).

BACA JUGA:  Berlindung dari Kecelakaan dan Kematian yang Mengerikan

Kematian bisa datang kapan dan di mana saja, maka kita harus mempersiapkannya. Karena setelah kita meninggal dunia, maka tidak akan ada pahala yang bisa kita perbuat. tapi ada pahala yang terus mengalir setelah kita meninggal dunia.

“Mayit akan diikuti oleh tiga perkara (menuju kuburnya), dua akan kembali, satu akan tetap. Mayit akan diikuti oleh keluarganya, hartanya, dan amalnya. Keluarganya dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa-i). []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Muhasabah

Periksalah Sebab Pertemanan dan Persahabatan Kita

Muhasabah

Bekal Kita ke Alam Kubur, Apa?

Muhasabah

Jadikan Sabar dan Shalat Sebagai Penolong

KajianMuhasabah

Meletakkan Benda di Atas Mushaf Al-Quran, Apa Hukumnya?

Leave a Reply