JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Nasihat

Kemuliaan Jiwa dalam 3 Perkara: Renungan dari Nasihat Imam asy-Syafi’iy rahimahullah

Kunci Kehidupan

Dalam perjalanan hidup, manusia akan diuji dengan kefakiran, kemarahan, dan kesulitan yang menghimpit. Namun, para ulama salaf selalu mengajarkan kepada kita bagaimana bersikap mulia di hadapan Allah dan juga di hadapan manusia. Salah satu nasihat yang begitu dalam datang dari Imam asy-Syafi’iy rahimahullah, seorang imam besar yang terkenal bukan hanya karena ilmunya, tetapi juga akhlaknya yang luhur.

Beliau rahimahullah berkata:

ﺟﻮﻫﺮ ﺍﻟﻤـــــــﺮﺀ ﻓﻲ ﺛﻼﺙ:
ﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔـــــﻘـﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﻋﻔﺘﻚ ﺃﻧﻚ ﻏﻨﻲ،
ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻐﻀـﺐ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﺭﺍﺽ،
ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﺸﺪﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﻣﺘﻨﻌﻢ.

“Kemuliaan jiwa seseorang ada pada tiga perkara: menyembunyikan kefakiran hingga orang lain menyangka bahwa engkau berkecukupan, menyembunyikan kemarahan hingga orang lain menyangka bahwa engkau ridha, dan menyembunyikan penderitaan hingga orang lain menyangka bahwa engkau hidup enak.” (Manaqib asy-Syafi’iy, jilid 2, halaman 188)

BACA JUGA:  Guru Imam Syafi’i

Kalimat ini mengajarkan kepada kita betapa besar keutamaan menjaga hati dan lisan, serta pentingnya menutupi kelemahan kita dari pandangan manusia demi menjaga kehormatan diri.

Pertama, menyembunyikan kefakiran hingga orang lain menyangka bahwa engkau berkecukupan. Islam memuliakan sifat qana’ah, yaitu merasa cukup dengan apa yang Allah berikan, dan menjauhkan diri dari sikap mengeluh kepada manusia. Seorang Muslim yang mulia tidak sibuk menampakkan kesulitannya demi mendapatkan simpati atau bantuan, melainkan tetap menjaga kehormatannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari dan Muslim), mengajarkan kita untuk berusaha memberi meskipun dalam kesempitan.

Kedua, menyembunyikan kemarahan hingga orang lain menyangka bahwa engkau ridha. Marah adalah fitrah manusia, tetapi menahan marah adalah kemuliaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah orang yang kuat itu yang jago bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan mampu menahan marah, kita menjaga lisan dari ucapan yang menyakiti, serta memelihara hati dari kebencian yang berlarut.

BACA JUGA:   Kumpulan Nasihat Imam Syafi’i

Ketiga, menyembunyikan penderitaan hingga orang lain menyangka bahwa engkau hidup enak. Ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan kesabaran dalam Islam. Ketika seorang Muslim mampu memendam kesusahan dan terus berusaha tegar di hadapan manusia, itu menunjukkan ketawakalan dan keyakinannya kepada Allah. Ia percaya, hanya Allah tempat terbaik untuk mengadu, sebagaimana perkataan Nabi Ya’qub ‘alaihis salam, “Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS. Yusuf: 86).

Dari nasihat singkat Imam asy-Syafi’iy ini, kita belajar bahwa kemuliaan sejati bukanlah pada apa yang tampak di mata manusia, melainkan pada bagaimana kita mengelola hati dan bersikap di hadapan Allah. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang dapat menjaga kehormatan diri, menahan amarah, dan bersabar dalam kesulitan, sehingga hidup kita penuh dengan keberkahan dan kemuliaan. Aamiin. []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Nasihat

Untuk Apa Mengeluh pada Makhluk?

Nasihat

Gunakan Sisa Usiamu untuk Berbuat Baik: Pesan Menyentuh dari Fudhail bin ‘Iyadh

Nasihat

Bermajelis dengan Orang Saleh: Mengubah Hati, Mengubah Hidup

Nasihat

Nasihat Abu Darda’: Lisannya Basah dengan Dzikir, Wajahnya Penuh Senyuman di Surga