Imam al-Bukhori dalam kitab As Shahih memaparkan beberapa kisah berharga yang bisa dijadikan teladan dalam hal kesabaran. Diantaranya adalah kisah kesabaran Zaid bin Arqam r.a. yang kehilangan daya penglihatannya.
Zaid menuturkan kisah pribadinya, “Kemampuan penglihatan mataku berkurang. Suatu hari Rasulullah ﷺmenjengukku dan berkata, ‘Wahai Zaid bila penglihatanmu hilang apa yang akan kamu lakukan?’
Zaid menjawab, ‘Saya bersabar dan dalam kondisi seperti itu saya akan mencari pahala dari Allah SWT.’ Jika mata kamu hilang kemudian kamu menerimanya dengan bersabar dan mencari pahala dari Allah (dengan kondisi itu) maka pahalamu adalah surga.”
Dalam sunan Al Baihaqi, riwayat Anas r.a. menyebutkan bahwa Ummu Haritsah berkata, “Wahai Rasul, beritahukan padaku nasib Haritsah! Bila dia berada di surga maka aku menerimanya dan bersabar. Namun, bila dia tidak di surga maka aku akan menangis sejadi-jadinya.”
Rasulullah ﷺ menjawab, “Wahai Ibu, kenikmatan surga sangat melimpah. sesungguhnya putramu mendapatkan firdaus tertinggi.”
Kesabaran tersebut datang dari keimanan. Dua kisah teladan diatas adalah buktinya. Dengan demikian sifat sabar seseorang itu melekat pada keimanannya. Dengan itulah segala persoalan hidup dapat dihadapi. []
Sumber: Akhlak Rasul Menurut Bukhori dan Muslim karya Abdul Mun’im al-Hasyimi, hal 49, penerbit Gema Insani.
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam