
Surga adalah tempat abadi yang dijanjikan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Di dalam Al-Qur’an dan hadits, surga digambarkan sebagai tempat penuh kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan oleh mata, telinga, maupun hati manusia. Salah satu keistimewaan surga adalah keberadaan pintu-pintunya yang banyak, masing-masing diperuntukkan bagi golongan tertentu yang memiliki keutamaan dalam amal. Setiap pintu memiliki nama dan ciri khusus, menyesuaikan dengan amal unggulan yang dilakukan oleh seseorang di dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa surga memiliki delapan pintu, dan setiap pintu diperuntukkan bagi orang-orang yang ahli dalam amal tertentu, seperti shalat, puasa, sedekah, dan jihad. Di antaranya adalah pintu Ar-Rayyan, yang hanya akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh. Keberadaan pintu-pintu ini menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk memperbanyak amal kebaikan dan memperkuat niat dalam menjalankan ibadah, agar kelak dapat dipanggil masuk surga dari pintu yang paling layak bagi dirinya.
1. Nama-nama pintu surga
Sunnah shahihah menyebut sebagian nama-nama pintu surga sebagai berikut;
1. Pintu shalat
2. Pintu rayyan
3. Pintu sedekah
4. Pintu jihad
BACA JUGA: Jalan Menuju Surga
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنَ فِي سَبِيلِ اللهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللهِ هَذَا خَيْرٌ، فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْل الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا ؟ قَالَ : نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa menginfakkan dua benda sepasang di jalan Allah, ia dipanggil-panggil melalui pintu-pintu surga: Wahai Hamba Allah! (pintu) ini lebih baik. Bila termasuk ahli shalat, ia dipanggil melalui pintu shalat, bila termasuk ahli jihad, ia dipanggil melalui pintu jihad, bila termasuk ahli bersedekah, ia dipanggil melalui pintu sedekah dan bila termasuk ahli puasa, ia dipanggil melalui pintu Ar-Rayyan. Abu Bakar berkata: Ayah dan ibuku sebagai tebusan un-tukmu wahai Rasulullah, dipanggil melalui pintu yang mana saja tidaklah penting, lantas adakah orang yang di panggil-panggil melalui seluruh pintu itu? Rasulullah menjawab: Ya, ada, dan aku berharap semoga engkau ter-masuk salah satunya.” (Al-Bukhari, hadits nomor 1897, Muslim, 7/115)
Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’addari nabi, beliau bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sungguh di surga terdapat sebuah pintu bernama Ar-Rayyan, pintu masuk ahli puasa pada hari kiamat, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk melalui pintu itu. Dikatakan: Mana para ahli puasa? Mereka berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk melalui pintu itu, ketika mereka semua sudah masuk, pintu ditutup sehingga tidak ada seorang pun yang memasuki melalui pintu itu.” (Al-Bukhari, hadits nomor 1896, Muslim, 7/32)
2- Jumlah pintu surga
Surga memiliki delapan pintu seperti yang disebutkan dalam beberapa hadits shahih, di antaranya hadits Sahal bin Sabiq
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُعْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sungguh di surga terdapat sebuah pintu bernama Ar-Rayyan, pintu masuk ahli puasa pada hari kiamat, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk melalui pintu itu. Dikatakan: Maha para ahli puasa? Mereka berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk melalui pintu itu, ketika mereka semua sudah masuk, pintu ditutup sehingga tidak ada seorang pun yang memasuki melalui pintu itu.” (Al-Bukhari, hadits nomor 1896, Muslim, 7/32)
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab dari nabi beliau bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيُّهَا شَاءَ
“Tidaklah seseorang dari kalian wudhu lalu wudhu dengan baik, setelah itu mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah semata yang tidak memiliki sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Melainkan kedelapan pintu surga dibuka untuknya, ia masuk melalui pintu mana pun seperti yang ia mau.” (Muslim, 3/118)
Diriwayatkan dari Utbah bin Abdullah as-Sulami, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُتَوَفَّي لَهُ ثَلَاثَةٌ مِنْ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلَّا تَلَقَّوْهُ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ مِنْ أَيْهَا شَاءَ دَخَلَ
“Tidaklah seorang muslim ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh melainkan mereka akan menjemputnya di delapan pintu surga, ia masuk melalui pintu mana pun yang ia suka.” (Ibnu Majah, hadits nomor 1604, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah, 1/268)
3. Luas pintu surga
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata:
قَالَ وُضِعَتْ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَصْعَةٌ مِنْ ثَرِيدٍ وَلَحْمِ، فَتَنَاوَلَ الدَّرَاعَ وَكَانَتْ أَحَبَّ الشَّاةِ إِلَيْهِ فَنَهَسَ نَهْسَةً، فَقَالَ : أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، ثُمَّ نَهَسَ أُخْرَى فَقَالَ : أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَلَمَّا رَأَى أَصْحَابَهُ لَا يَسْأَلُونَهُ، قَالَ : أَلَا تَقُولُونَ كَيْفَ ، قَالُوا : كَيْفَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ : يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ فَيُسْمِعُهُمُ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمُ الْبَصَرُ
“Dari Abu Hurairah, ia berkata: Sepiring kuah roti dan daging diletakkan di hadapan Rasulullah, beliau mengam-bil paha kaki depan, inilah bagian kambing yang paling beliau suka, beliau menggigit sekali lalu bersabda: “Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat,” setelah itu beliau menggigit lagi, beliau bersabda: “Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat,” melihat para sahabat tidak bertanya, beliau berkata: “Mengapa kalian tidak bertanya, kenapa?” Mereka bertanya: “Kenapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Para manusia berdiri untuk Rabb seluruh alam, lalu ada yang menyerukan hingga terdengar oleh mereka, pandangan (Allah) menembus mereka semua.”
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata: Rasulullah bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada pemilik (hafalan) Al-Qur’an: Bacalah dan naiklah, bacalah dengan pelan seperti yang dulu kau baca di dunia karena tempatmu adalah pada ayat terakhir yang kau baca.”
BACA JUGA: Pintu Surga Paling Mudah: Orangtuamu
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan, berkenaan dengan sabda: “seratus tingkat,” rangkaian kalimat ini tidak secara jelas menyebutkan bahwa jumlah seluruh tingkatan surga sebanyak seratus, tidak lebih sebab tidak ada indikasi yang menafikannya. Hal ini dikuatkan oleh hadits marfu’ Abu Sa’id yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada pemilik (hafalan) Al-Qur’an; Bacalah dan naiklah, bacalah dengan pelan seperti yang dulu kau baca di dunia karena tempatmu adalah pada ayat terakhir yang kau baca.” Dan jumlah ayat Al-Qur’an lebih dari enam ribu dua ratus ayat.
Ibnu Qayyim menjelaskan, berkenaan dengan hadits Abu Hurairah yang menyebutkan:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أَرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّة
“Sungguh di surga terdapat seratus tingkat yang telah disediakan Allah untuk mereka yang berjihad di jalan Allah. jarak antara dua tingkat sejauh antara langit dan bumi Kalau kalian memohon kepada Allah, mintalah Firdaus, karena ia adalah surga paling tengah dan paling tinggi. Menurutku (Abu Hurairah) beliau bersabda: Di atasnya terdapat Arsy Ar-Rahman, dari sanalah sungai-sungai surga memancar. Mungkin yang dimaksud seratus dalam hadits ini adalah tingkatan tangga, atau mungkin yang di-maksud adalah puncak dari seratus tingkat itu, dan di setiap tingkatannya terdapat tingkatan lain yang jumlahnya lebih kecil. []
Sumber: Surga & Neraka / Penulis: Dr. Ahmad Muntaria Muttawalli / Penerbit: Pustaka Dhiya’ul Ilmi / Cetakan Pertama: Rabiul Awwal 09 – November 2017 W
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam