Allah berfirman, orang-orang kafir dalam neraka jahanam diselimuti oleh api di atas dan di bawahnya. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang suka berbuat zhalim. (QS. Al A’raaf (7) :41)
Yang dimaksud dengan kata minhad dalam ayat di atas adalah alas untuk tidur. Sementara kata ghawasy berarti selimut.
Miskin meriwayatkan dari Hausyab dari al Hasan bahwa dulu apabila dia ingat penghuni neraka akan bercerita mengenai kondisi mereka, Mereka akan memakai sandal dari api, mengenakan baju panjang dari qathiran, memakan api, meminum api, beradal tidur dan berslimut api, rumah dari api.
Al Hasan berkata, “Sesungguhnya ada seorang laki-laki apabila memasuki pemakaman dia akan berkata, “Wahai para penghuni kubur, setelah dulu kalian bermewah-mewah dengan kenikmatan. Kalian akan dibelenggu dengan api nereka. Setelah memakai baju katun dan sutera. Kalian akan memakai baju dari qathirun. Setelah bersenang-senang memeluk istri kalian akan ditemani setan di dalam neraka jahanam dalam kondisi dibelenggu.”
Ibn Abi al Dunya meriwayatkan dengan sanda dari Wahab ibn Munabbih, dia berkata, “Adapun penghuni neraka maka tidak akan bisa tidur dan mati. Mereka berjalan diatas api, duduk di atas api, meminum shadid (nanah bercampur darah) penghuni neraka mengkonsumsi pohon zaqqum, tempat tidur dan selimur serta baju mereka terbuat dari api dan qathiran. Wajah mereka akan hangus terbakar, tubuh mereka dan sekaligus sebagai makannya.” Kemudian Wahab menangis dan jatuh pingsan.
Atha al Khurasaniy pernah memanggil teman-temannya ketika dalam perjalanan, “Wahai teman-teman! Mari kita nanti sholat malam, mari kita besok berpuasa. Karena hal itu dapat menghindarkan kita dari minum nanah bercampur darah dan memakai busana dari besi.” []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam
