Satu hari, Nabi ﷺ sedang duduk bersama para sahabat. Lalu datanglah seorang pemuda. Ia duduk menghadap beliau.
“Wahai Nabi Allah, apakah engkau akan memberiku izin untuk melakukan zina?” tanyanya.
Tentu saja pertanyaan ini mengundang banyak reaksi dari para sahabat di sekitar Nabi saw. Ada yang merasa marah, tak sedikit yang mencemooh.
Nabi ﷺ tetap tenang. Beliau berkata, “Apakah kamu suka jika perzinaan ini menimpa ibumu?”
“Tidak. Semoga Allah mejadikanku tebusanmu,” jawab si pemuda.
“Demikian juga orang lain tidak suka perbuatan itu menimpa ibu mereka. Apakah engkau suka jika itu menimpa anak perempuanmu?” Beliau berkata.
Si pemuda menjawab kembali, “Tidak. Semoga Allah menjadikanku tebusanmu.”
Beliau ﷺ kembali berkata, “Demikian juga orang lain tidak suka itu menimpa anak perempuan mereka. Apakah engkau suka jika itu menimpa saudari-saudarimu?”
“Tidak. Semoga Allah menjadikanku tebusanmu,” jawaban sama kembali diberikan pemuda itu.
“Demikian juga orang lain tida suka jika itu menimpa saudari-saudari mereka.” Kemudian Rasul ﷺ meneyebutkan bibi dari pihak ayah dan ibu.
Dan pemuda tersebut selalu menjawab dengan jawaban yang sama.
Rasul ﷺ lalu meletakkan tangan beliau di dada si pemuda. beliau berdo’a, “Ya Allah bersihkanlah hatinya, ampunilah dosanya, dan peliharalah kemaluannya.”
Pemuda itu lantas berdiri di hadapan Rasul ﷺ. Kini ia merasa bahwa tidak ada dosa yang paling ia benci selain zina. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam