Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya. Karena Ar-Rahman telah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya`: 35)
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS.An-Nisa`: 78)
BACA JUGA: Kematian, Mengapa Dirahasiakan?
Kematian akan menyapa siapa pun, baik ia seorang yang shalih atau durhaka, seorang yang turun ke medan perang ataupun duduk diam di rumahnya, seorang yang menginginkan negeri akhirat yang kekal ataupun ingin dunia yang fana, seorang yang bersemangat meraih kebaikan ataupun yang lalai dan malas-malasan. Semuanya akan menemui kematian bila telah sampai ajalnya, karena memang:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
“Seluruh yang ada di atas bumi ini fana (tidak kekal).” (QS. Ar-Rahman: 26)
Memanjangkan angan-anganmu, maka engkau pun memperbaharui kedudukanmu terhadap dunia, menyenangkan kehidupanmu di sana, menikmati makannya yang lezat dan pakaiannya yang lembut, hingga seolah-olah engkau diciptakan untuk dunia! Tidak tahukah engkau bahwa kematian ada di hadapanmu? Tidak tahukah engkau bahwa Malaikat Maut diberi kuasa untuk mencabut nyawamu pada hari yang telah ditentukan dan tidak akan bergeser sedikitpun?
Jangan sampai engkau menjadi orang yang paling sedikit perhatiannya terhadap kematian dan paling besar kelalaiannya terhadap kematian. Apa yang ditunggu orang yang hidup selain kematian?! Dan apa yang ditunggu oleh seorang musafir selain keberangkatannya?!
***
Wahai orang yang terpesona oleh kesehatannya yang panjang, tidak pernahkah engkau melihat orang yang mati tanpa sakit sama sekali?
Wahai orang yang terpesona oleh waktu luangnya yang panjang, tidak pernahkah engkau melihat orang yang diambil tanpa bekal sama sekali?
Jika engkau berpikir tentang panjangnya umurmu, maka engkau akan lupa terhadap kenikmatan yang pernah kau rasakan.
Apakah engkau terpesona oleh kesehatan?
Apakah engkau bangga dengan keselamatanmu dari marabahaya dalam jangka waktu lama?
Apakah engkau merasa aman dari kematian?
Apakah engkau berani berhadapan dengan Malaikat Maut?
Sesungguhnya ketika Malaikat Maut itu telah datang, maka dia tidak akan bisa dicegah oleh kekayaan seorang raja ataupun banyaknya pendukung.
Tidak tahukah engkau bahwa saat kematian adalah saat yang sangat sulit, menyesakkan dan penuh penyesalan atas kelalaian yang pernah dilakukan?
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengasihi orang yang beramal untuk menghadapi saat-saat kematian. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengasihi orang yang beramal untuk menghadapi masa sesudah kematian. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengasihi hamba yang memperhatikan dirinya sebelum datangnya kematian. [1]
Saudaraku, waktu berangkat sudah tiba, tetapi engkau tidak punya berita. Sampai kapan engkau diberi nasehat dan engkau tidak mau mengamalkannya?
Engkau dibangunkan dan engkau tidak mau bangun?
Engkau membuat penceramah kelelahan dan engkau tidak mau menerimanya?
Cukuplah penjelasannya bahwa engkau melihat teman-teman sebayamu telah pergi meninggalkanmu.
أَفَسِحْرٌهٰذَآأَمْأَنتُمْ لَا تُبْصِرُونَ
“Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?” (QS. Ath-Thuur: 15)
Apakah engkau dibebani dengan kewajiban yang tidak mampu engkau kerjakan?
Apakah engkau diajak bicara tentang sesuatu yang tidak engkau pahami?
Mengapa engkau berpaling dari tempatmu berpulang?
Mengapa engkau begitu lemah, padahal engkau sehat wal afiat?
Mengapa engkau tidur, padahal engkau terjaga?
BACA JUGA: Renungan Kelahiran dan Kematian
Betapa banyak orang yang berharap untuk bertemu bulan tertentu, tetapi tidak berhasil bertemu dengannya! Kerena Maut tiba-tiba datang menjemputnya.
Betapa banyak orang yang benar-benar berharap menunggu hari puasanya, tetapi tangan ajal tiba-tiba menghapus harapannya dengan kematian.
Betapa banyak orang yang merindukan perjumpaan dengan teman-teman sebayanya, tetapi kematian lebih dahulu melemparkannya ke dalam tanah! [2]
Saudaraku, kini waktu berangkat sudah tiba, bagaimanakah khabar beritamu..? Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikanmu kehidupan yang baik, dan mewafatkanmu bersama orang-orang yang berbakti kepada-Nya. []
[1] Shifatus Shafwah, Ibnul Jauzi, 3/347; Qisharul Amal, Ibnul Abid Dunya, hal 62
[2] At-Tabshirah, Ibnul Jauzi, 2/82
SUMBER: IBNU UMAR
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam