Ibnu Qayyim berkata, lisan memiiliki dua bahaya besar.
Seseorang mungkin bisa selamat dari salah satu dari keduanya tetapi tidak terlepas dari bahaya yang satunya yaitu bahaya karena bicara atau bahaya disebabkan diam.
Bisa jadi masing-masing dari keduanya lebih besar bahayanya dari yang lain. Orang-orang yang membisu dari al-haq (tidak menyampaikan) adalah setan bisu yang bermaksiat kepada Allah, sedang orang yang mengucapkan kebatilan adalah setan yang dapat bicara yang bermaksiat kepada Allah.
Kebanyakan orang menyimpang dalam bicara dan dalam diam. Mereka berada pada dua keadaan ini (diam dari yang haq dan sia-sia dan mengucapkan yang batil) yang pertengahan ialah yang berada di garis shirat al-mustaqim, yaitu yang menahan lidah dari ucapan batil dan bermanfaat untuk akhiratnya sehingga salah seorang dari mereka tidak bicara seenaknya atau mengucapkan kata-kata sia-sia dan tidak berguna, lebih-lebih ucapan yang akan mencelakakan di akhirat.
Seorang muslim mesti tahu bahwa setiap butir kata yang dikeluarkannya dicatat oleh malaikat.
“Sungguh Kami telah ciptakan manusia. Kami mengetahui bisikkan apa saja dalam hati setiap manusia. Kami lebih dekat kepada diri setiap manusia daripada urat nadinya sendiri. Wahai manusia ingatlah ketika dua malaikat yang ditugaskan mencatat amal setiap manusia bertemu, yang satu berada di sebalah kanan dan yang lain di sebelah kirinya. Apa saja yang diucapkan oleh setiap manusia pasti diketahui oelh Raqid dan Atid.” (QS Qaaf [50]16-18)
Salah satu ciri orang bijak yang jarang dimiliki oleh orang pintar adalah kemampuannya untuk diam.
Tentang hal iniada kecendeungan kuat bahwa orang pintar lebih mementingkan berbicara ketimbang diam meskipun diamnya adalah emas.
Imam Syafifi pernah ditanya, “Mengapa engkau diam padahal engkau dimusuhi?”
Beliau menjawab, “Menanggapi sesuatu permusuhan sama dengan melakukan kejahatan. Bersikap diam dalam menghadapi orang bodoh atau orang gila meruapakan kehijakan jiwa. Dalam sikap diam terdapat penjagaan bagi kehormatan diri. Tidakkah engkau engkau lihat harimau-harimau di hutan belantara justru sangat ditakuti dan disegani ketika dalam keadaan diam. Sementara anjing di jalanan banyak yang dilempari dan dihinakan disebabkan ia selalu mengonggong?” []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam