Islam tidak menganggap usia empat puluh tahun sebagai waham yang menghantui seseorang bahwa ia menjadi semakin berat bergerak, lekas letih, sulit beraktivitas, dan lemah.
Tapi dilihat dari isi do’a yang termuat dalam surat Al Ahqaaf di atas, sesungguhnya peran-peran besar itu sedang dimulai sejak seseorang menginjak usia empat puluh tahun. Sebab, dalam keyakinan Islam kita, usia berapapun tak pernah boleh menjadikan seseorang merasa lebih lemah untuk melakukan kebaikan. Imam Ahmad rahimahullah, dalam usia renta, ditanya, ”Sampai kapan engkau akan menulis hadits?” Ia menjawab, ”Sampai mati.” (Aadaab fi Thalabil Ilmi, 29).
BACA JUGA: Jangan Lebih dari 40 Hari
Sebagaimana, usia tak pernah menjadi pertanda seseorang lebih lemah. Tanda-tanda fisik yang umumnya muncul bagi seseorang yang menginjak usia empat puluh tahunpun tak menjadi tanda tua dan lemah.
Justru contoh terbaik dalam hal ini adalah Rasulullah saw, yang mengawali perjuangan dakwahnya di saat usia empat puluh tahun. Dan memulai terlibat dalam perjuangan pertamanya dalam perang Badar, saat berusia lima puluh lima tahun.
BACA JUGA: Doa Saat Berumur 40 Tahun
Lalu apa pandangan para salafushalih tentang usia empat puluh tahun? Masruuq, seorang faqih asal Kufah yang wafat tahun 62 Hijriyah mengatakan, ”Jika salah seorang kalian memasuki usia empat puluh tahun, berhati-hatilah jangan sampai jauh dari Allah swt.”
Muhammad bin Husain, cicit dari sahabat Rasulullah saw, Ali bin Abi Thalib ra, mengatakan, ”Seseorang yang usianya mencapai empat puluh tahun, ada panggilan yang menyerunya dari langit, ”Masa usiamu sudah hampir habis, perbanyaklah bekal.. ” []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam