JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Kajian

Allah Mengabulkan Doa

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 186:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Artinya, “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah), ‘Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku.'” (QS Al-Baqarah ayat 186).

Allah SWT pun berfirman dalam dalam Surat Ghafir ayat 60 bahwa siapapun yang berdoa dan memohon kepada-Nya akan dikabulkan.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya, “Tuhanmu berkata, ‘Memohonlah kepada-Ku, niscaya Kukabulkan permohonanmu.'” (QS Ghafir ayat 60).

Anjuran meminta atau memohon kepada Allah SWT tidak hanya terdapat di dalam ayat Alquran. Banyak hadits Rasulullah SAW yang juga menganjurkan agar kita memperbanyak doa.

Namun yang sering kita temukan adalah kalimat kekecewaan karena merasa doa yang dipanjatkan tidak dikabulkan. Padahal, pengabulan doa dapat terjadi dengan beberapa bentuk dan cara sebagai keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri sebagai berikut:

واعلم أن الإجابة تتنوع

Artinya, “Ketahuilah, pengabulan doa manusia (ijabatud du‘a) diwujudkan dalam berbagai bentuk,”

Bentuk-bentuk pengabulan doa tersebut adalah:

1. Terkadang Allah mengabulkan segera doa hamba-Nya sesuai dengan harapan dan permohonan mereka.

2. Adakalanya Allah menunda pengabulan doa hamba-Nya sesuai dengan harapan dan permohonan mereka karena ada hikmah tertentu.

3. Terkadang juga Allah mengabulkan doa hamba-Nya dengan bentuk yang berbeda dari harapan dan permohonan mereka karena permintaan dan permohonan mereka tidak mengandung kemaslahatan yang bersifat kontan. Sedangkan pada gantinya terdapat kemaslahatan yang bersifat kontan.

Bisa jadi juga Allah mengabulkan permohonan hamba-Nya dengan bentuk yang lain dari permintaan mereka karena apa yang mereka minta memang terdapat kemaslahatan. Sedangkan pada gantinya terdapat sesuatu yang lebih maslahat dari permintaan mereka. (Lihat Al-Baijuri: 92). []

Sumber: Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Syarah Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Kajian

Sedekah untuk Si Mayit

Kajian

7 Manfaat Sedekah

Kajian

Amal Shaleh untuk Tujuan Dunia?

Kajian

Dosa Syirik Dapat Menghapus Amalan Shalih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *