Segumpal darah dalam tubuh dianggap sebagai rajanya badan. Ya, segumpal darah tersebut adalah hati. Bahkan Rasulullah ﷺ mengatakan bahwa hati menjadi sebuah acuan apakah seseorang itu baik atau buruk. Bahkan kita tahu, Allah tidak menilai seseorang dari parasnya yang rupawan atau melimpahnya harta, tapi Allah melihat bagaimana kualitas hati seseorang. Sebab, hatilah raja dari anggota badan.
Berikut ini beberapa pendapat dari ulama salaf mengenai hati sebagai rajanya anggota badan.
BACA JUGA: Bagaimana Meminang Hati Anakmu?
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengisyaratkan bahwa baiknya amalan badan seseorang dan kemampuannya untuk menjauhi keharaman, juga meninggalkan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya, -pen), itu semua tergantung pada baiknya hati. (Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 210).
Para ulama katakan bahwa walaupun hati (jantung) itu kecil dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain, namun baik dan jeleknya jasad tergantung pada hati. (Lihat Syarh Muslim, 11: 29).
BACA JUGA: Bolehkah Berdzikir dengan Hati di Kamar Mandi?
Para ulama katakan bahwa hati adalah malikul a’dhoo (rajanya anggota badan), sedangkan anggota badan adalah junuduhu (tentaranya). (Lihat Jaami’ul ‘Ulum, 1: 210).
Maka rawatlah hatimu. Sebab, hatimu yang akan menentukan kondisi kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh anggota badan yang lainnya. []
SUMBER: RUMAYSHO
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam