
Cara menghafal paling mudah adalah dengan mengamalkannya. Itulah cara belajar para ulama, mereka menghafal hadis dengan mengamalkannya. Mereka mencatat dan belajar hadis sambil beribadah. Amal berkah, diiringi dengan ibadah yang berkah. Sehingga karyanya menjadi berkah.
Karya mereka lahir dari lebih dari seribu tahun lalu, namun kaum muslimin tetap mengambil pelajaran darinya.
Imam Waki’ bin Jarrah – gurunya as-Syafi’i – pernah mengatakan,
كُنَّا نَسْتَعِينُ عَلَى حِفْظِ الْحَدِيثِ بِالْعَمَلِ بِهِ ، وَكُنَّا نَسْتَعِينُ عَلَى طَلَبِهِ بِالصَّوْمِ
Kami menggunakan cara agar mudah menghafal hadis dengan mengamalkannya. Dan kami menggunakan cara agar mudah mendapatkan hadis, dengan puasa. (Jami’ Bayan al-Ilmi wa Fadhlih, Ibnu Abdil Bar, 2/25).
BACA JUGA: Ulama dan Ilmu
Berikut beberapa kisah tentang semangat ibadah para ulama dan perjuangan mereka di balik karya besar mereka sebagaimana disitat dari Konsultasi Syariah.
Ibadah Imam Bukhari selama menulis kitab Shahih
Al-Farbari mengatakan,
قال لي البخاري: ما وضعت في كتابي الصحيح حديثاً إلا اغتسلت قبل ذلك وصليت ركعتين
Al-Bukhari pernah bercerita kepadaku, “Setiap kali aku hendak meletakkan satu hadis dalam kitab shahihku, aku mandi terlebih dahulu kemudian shalat 2 rakaat.” (Tahdzib al-Asma, an-Nawawi, hlm. 101. Juga disebutkan Ibnu Hajar dalam Tahdzib at-Tahdzib, 9/42).
Dalam shahih Bukhari ada sekitar 7560an hadis. Jika untuk satu hadis beliau shalat 2 rakaat, berarti selama beliau menulis kitab shahih, beliau melaksanakan shalat sekitar 15.120 rakaat. Shalat yang beliau maksud adalah shalat istikharah. Untuk memantapkan hati pada pilihan bahwa hadis ini dimasukkan ke kitab shahihnya.
Kita bisa bayangkan betapa besar perjuangan Bukhari dalam menulis kitab shahihnya. Diceritakan bahwa beliau menulis kitab shahih Bukhari selama 16 tahun. (al-Hadits wal Muhaditsun, hlm. 378).
Ibadahnya Imam Malik
Abu Mush’ab dan Ahmad bin Ismail menceritakan,
مكث مالك بن أنس ستين سنة يصوم يوماً ويفطر يوماً وكان يصلي في كل يوم ثمانمائة ركعة
Imam Malik bin Anas selalu istiqamah selama 60 tahun melakukan puasa daud, puasa sehari dan tidak puasa sehari. Dan setiap hari, beliau shalat 800 rakaat. (Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Abi Ya’la, 1/61)
Beliau penulis kitab hadis tertua yang sampai ke kita yaitu kitab al-Muwatha’. Ketika beliau hendak menulis al-Muwatha’ banyak orang yang berkomentar, “Wahai Malik, kitab al-Muwatha’ sudah banyak.” Kemudian beliau mengatakan,
ما كان لله بقي
“Segala yang dilakukan karena Allah, maka dia lebih abadi.”
Dan terbukti, dari sekian banyak kitab al-Muwatha’ yang sudah ada di zaman Imam Malik, yang Allah pertahankan hingga sampai ke kita adalah Muwatha’-nya Imam Malik.
Ibadahnya Imam Ahmad bin Hambal
Abdullah bin Imam Ahmad bercerita,
كان أبي يصلي في كل يوم وليلة ثلاث مئة ركعة. فلما مرض من تلك الأسواط أضعفته، فكان يصلي في كل يوم وليلة مئة وخمسين ركعة، وقد كان قرب من الثمانين
Ayahku melakukan shalat dalam sehari semalam sebanyak 300 rakaat. Ketika beliau sakit karena dicambuk penguasa dzalim dan mulai lemah, dalam sehari semalam beliau melakukan shalat 150 rakaat. Sementara usia beliau sudah mendekati 80 tahun. (Mukhtashar Tarikh Dimasyqa, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/399)
BACA JUGA: Anjuran Para Ulama, Cukup Satu Istri Saja
Dalam kegiatan shalatnya, Imam Ahmad selalu mendoakan gurunya Imam as-Syafii
Ahmad bin Laits pernah mendengar Imam Ahmad bercerita,
إنى لأدعو الله للشافعى فى صلاتى منذ أربعين سنة يقول اللهم اغفر لى ولوالدى ولمحمد بن إدريس الشافعى
Sungguh aku berdoa kepada Allah untuk kebaikan Imam as-Syafii dalam shalatku selama 40 tahun. Beliau membaca doa,
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِوَالِدَيَّ وَلِمُحَمَّدِ بنِ إِدْريسَ الشَّافِعِى
“Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan untuk Muhammad bin Idris as-Syafii.” (Manaqib asy-Syafii, al-Baihaqi, 2/254)
Ini bagian dari bakti-nya murid kepada gurunya, yaitu dengan mendoakan agar gurunya diampuni Allah. Imam Ahmad adalah muridnya Imam as-Syafi’i. []
HABIS | SUMBER: RUMAYSHO
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam