Saat akan melaksanakan Haji Wada, Abu Bakar As-Siddiq telah menyiapkan kendaraan untuk Rasulullah ﷺ. Sekembalinya dari sana, mereka beristirahat di sebuah tempat. Lalu Abu Bakar meminta seorang pemuda untuk menjaga unta. Namun, pemuda itu lalai sehingga untanya melarikan diri ke tempat yang jauh.
Tatkala mereka telah siap untuk berangkat lagi, Abu Bakar mengeluhkan kelalaian pemuda tersebut.
Saat mereka sedang mencari unta, datanglah saat itu Saad bin Ubadah bersama anaknya, dan seorang penuntun unta.
Rasulullah sendiri telah menemukan untanya kembali. Lalu Saad berkata, “Wahai Rasulullah, penuntun unta ini menggantikan pemuda tersebut. ”
BACA JUGA: Ya Rasulullah, Datanglah ke Majelis Kami!
Rasulullah berterima kasih kepada keduanya dan berkata, “Allah telah memberikan kami pemuda ini. Kembalilah kalian berdua dan bawalah pemuda ini, semoga Allah memberkahi kalian.”
Beliau melanjutkan, “Sudah cukup jamuan yang telah engkau berikan kepadaku sehingga kami tiba di Madinah, wahai Abu Tsabit. ”
Saad berkata, “Semua karunia hanya untuk Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, harta yang diambil olehmu lebih aku cintai daripada harta yang kau tinggalkan untuk kami.”
Rasulullah berkata, “Engkau benar, Abu Tsabit. Bergembiralah, engkau beruntung. Akhlak seseorang berada di tangan Allah. Jika Allah menghendaki seseorang untuk mendapatkan akhlak yang baik, ia akan mendapatkannya. Nah, Allah telah memberimu akhlak yang baik.”
Saad berkata, “Alhamdulillah atas karunianya.”
Saad telah memberikan jamuan kepada Rasulullah sejak tiba di Madinah hingga beliau wafat. Setiap hari Ia mengirimkan satu piring besar berisi daging dan roti. Satu hari pun ia tidak absen dari kebiasaan tersebut. Setiap hari makan malam Rasulullah berasal dari Saad Ibnu Ubadah. Beliau memakannya sendiri atau diberikan kepada Ahli Suffah.
Ketika Rasulullah sedang dalam perjalanan atau peperangan, dan Saad juga ikut bersama beliau, makan malamnya selalu berasal dari Saad. Termasuk Ia tetap mengirim ke rumah beliau. Ia juga memberikan makanan kepada pasukan Rasulullah.
BACA JUGA: Kebun Kurma yang Sangat Dicintai oleh Abu Thalhah
Ia dan anaknya pernah mengirimkan 30 unta berisi kurma dalam perang Hamra Al-Asad. Ia juga pernah mengirimkan kurma kepada para Mujahidin dalam perang menghadapi Bani Quraizhah.
Dalam peperangan Dzi-Qarad, Saad bersama 300 orang kaumnya menjaga kota Madinah. Ia juga mengirimkan kurma kepada para Mujahidin dan 10 unta yang disembelih untuk pasukan Rasulullah yang dibawa oleh anaknya.
Rasulullah berkata, “Ayahmu telah mengirim satu pejuang, menjamu para Mujahidin, dan menjaga kota Madinah dari ancaman musuh. Ya Allah, curahkanlah Rahmat kepada Saad dan keluarganya.” Beliau berkata, “Sebaik-baik orang adalah Saat Ibnu Ubadah.” []
Sumber: Nabi Muhammad di Hati Sahabat, Karya Walid Al Azhami, Penerbit Qalam, Cetakan 2016
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam


