Ibnu Ishaq berkata: Rasulullah datang ke Madinah. Pemimpin Madinah ketika itu Abdullah bin Ubay Ibnu Al-Aufi. Semua sepakat dengan kemuliaannya. Sebelum itu Suku Aus dan Khazraj tidak pernah bisa sepakat dengan salah seorang dari dua kalangan tersebut, kecuali Abdullah bin Ubay. Sampai Islam datang. Kaumnya sudah menyiapkan baju termasuk untuk menobatkannya sebagai pimpinan.
Tiba-tiba dalam kondisi demikian Allah mengutus rasul-Nya. Ketika kaumnya berpaling meninggalkan Abdullah menuju Islam, rasa dengki tumbuh di hatinya. Ia melihat Rasul telah merampas kekuasaannya.
BACA JUGA: 6 Kaidah dalam Ittiba’ kepada Rasulullah
Saat melihat kaumnya memeluk Islam, ia pun terpaksa masuk Islam dengan menyembunyikan sikap nifaq, dengki, dan hasad.
Usamah bin Zaid berkata: Rasulullah naik kendaraan menuju Saad bin ubadah, untuk menjenguknya yang mengeluh sakit. Beliau menaiki keledai yang di atasnya terdapat pelana beludru. Beliau memboncengku di belakang dan melewati Abdullah bin Ubay yang ketika itu sedang bersama sejumlah orang dari kaumnya.
Ketika melihatnya, Rasulullah merasa tidak nyaman untuk melewatinya sebelum turun dan singgah. Beliau pun turun dan memberi salam. Lalu beliau duduk sebentar, membaca Al-Quran, berdoa kepada Allah mengingatkan pada Allah, serta memberikan kabar gembira dan peringatan.
BACA JUGA: Telaga Kemuliaan Rasulullah pada Hari Kiamat
Sementara itu, Abdullah bin Ubay hanya diam; tidak berbicara. Ketika Rasulullah selesai berbicara, barulah Ibnu Ubay berujar, “Tidak ada yang ucapannya lebih bagus daripadamu jika memang benar demikian. Duduklah di rumahmu. Siapa yang datang kepadamu untuknya, terangkan ia padanya. Namun siapa yang tidak, jangan buat dirimu terbebani dan lelah dengannya. Jangan kau datangi ia di majelisnya dengan sesuatu yang ia benci.”
Usamah meneruskan, “Abdullah bin Rawahah berkata kepada orang-orang Islam yang berada di sekitarnya,’Benar wahai Rasulullah, kunjungi dan datangi kami di majelis rumah dan tempat kami. Itulah yang kami senangi dan itu pula yang dengannya Allah muliakan dan Allah bimbing kami.” []
Sumber: Nabi Muhammad di Hati sahabat, Karya Walid Al Azhami, Penerbit Qalam, Cetakan 2016
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam