Seseorang berkata kepada Al-Mihlab bin Abu Shafrah, “Hai Abu Mihlab, dengar apa yang kamu mengetahui apa yang kamu ketahui? Al-Mihlab bin Abu Shafrah menhawab, “Aku mengetahui ilmu dengan ilmu.
Orang itu bertanya lagi, “Aku pernah melihat orang lain yang lebih berilmu dibanding engkau, tetapi ia tidak mengetahui sebagaimana yang kamu ketahui. Al-Mihlab bin Abu Shafrah menjwab, “Sebab aku ini jika menggunakan ilmuku, aku tidak membawanya. Sedangkan orang selainku, dia selalu membawa ilmunya tetapi tidak pernah digunakan. Maka perumpamaan orang seperti itu bagaikan seekor keledai yang membawa lembaran kitab.
Seekor keledai tidak bisa membaca. Walau pun ratusan kitab itu diangkut di atas punggungnya maka kehebatan kitab itu tidak akan berpengaruh baginya.
Para keledai larut dalam kalut kemelut angan indah menawan yang berasal dari nikmat kandungan kitab yang dibawa dipunggungnya maka tidak sadar bahwa sebuah lubang hitam galian saluran air pembuangan mengangnga di tengah jalan, keledai itu jatuh tersuruk ke dalam lubang. Kitab-kitab semua berhamburan, porak poranda di dalam lubang. Keledai terperanjat dan seketika tersadar. Ternyata nikmat khasiat ilmu kitab yang selama ini dibawa-bawa di punggungnya, belumlah jadi miliknya.
Ilmu yang ada padamu tidak dikukur oleh banyaknya kitab/buku yang engkau miliki dan kau bawa ke sana ke mari, ilmu yang ada di kepala, belumlah ilmu yang menjadi milikmu sampai engkau mengamalkan ilmumu untuk menyelematkan seluruh umat manusia. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam