
Rasul ﷺ bersabda, “Malu adalah bagian dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits di atas kita dapat memahami bahwa rasa malu merupakan cabang dari iman. Setiap muslim wajib memilikinya.
Rasa malu akan melahirkan akhlak mulia. Karena dengan mau, setiap muslim akan berusaha menjaga dirinya terus berada dalam kebaikan.
Namun rasa malu tentu harus ditempatkan pada posisinya yang tepat. Karena jika salah menempatkan rasa malu, ia malah akan melahirkan sifat tercela.
Contoh kesalahan dalam menempatkan rasa malu misalnya, enggan menjalankan syari’at Allah karena malu apabila dilabeli sok alim.
Allah Ta’ala berfirman:
وَاللّٰهُ لَا يَسْتَحْيٖ مِنَ الْحَقِّۗ
“Dan Allah tidak malu dari kebenaran..” (QS. Al Ahzab: 53)
Ada tiga macam rasa malu:
1. Malu Terhadap Diri Sendiri
Rasa malu ini harus didasarkan pada malu terhadap Allah, sehingga perbuatan yang lahir darinya membuahkan pahala. Malu terhadap diri sendiri akan memagari pribadi seorang muslim untuk berbuat semaunya, menjaga dirinya dari maksiat meskipun ia dalam kesendirian.
2. Malu Terhadap Orang lain
Sama sebagaimana malu terhadap diri sendiri, malu terhadap orang lain juga harus didasarkan malu terhadap Allah. Suoaya berbuah pahala.
Malu terhadap orang lain akan menjaga diri dari berbuat maksiat yang merugikan diri sendiri apalagi orang lain.
3. Malu Terhadap Allah
Malu terhadap Allah akan melahirkan ketaatan. Apalagi ketika mengingat nikmat yang telah Allah berikan yang tidak terhitung jumlahnya, maka akan mendorong rasa malu dalam diri seseorang ketika hendak bermaksiat kepada Allah.
ika seseorang telah melepaskan rasa malu, maka ia akan berbuat sesuka dirinya. Rasul ﷺ bersabda:
“Jika engkau tidak malu, berbuatlah apa yang engkau suka.” (HR. Bukhari) []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam