Suatu hari ada seorang sahabat yang berkunjung ke rumah Umar bin Khattab. Sahabat tersebut sedang kesal dan frustasi lantaran habis dimarahi oleh istrinya.
Namun, saat tiba di depan rumah Umat, sahabat itu merasa ragu untuk mengetuk pintunya.
Sebab dari dalam terdengar suara keras dari istri Umar yang sedang memarahi suaminya. Akhirnya sahabat itu pun pergi sambil berpikir, “Kalau Khalifah saja begitu nasibnya, apalagi aku,”
Baru beberapa langkah, tiba-tiba pintu terbuka, dan keluarlah Umar sambil memanggil sahabat tersebut. Umar pun bertanya maksud kedatangan dari sahabat tersebut.
Ia pun bercerita tentang Istrinya yang sering marah-marah. Dan tujuannya yang ingin minta saran kepada Umar. “Namun, aku malah mendengar anda Sedang dimarahi oleh istri anda sendiri. Jadi aku tak ingin menganggu,”
Umar pun tersenyum. Lalu ia berkata, “Aku cukup senang tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku. Karena itu, aku menerimanya sekalipun dimarahi,”
Umat pun menjelaskan bahwa istrinya juga sudah sibuk mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, serta mengurus anak. Umar pun berkata kembali “terimalah marahnya. Karena yang dilakukan istrimu tidak akan lama, hanya sebentar saja,”
Akhirnya sahabat itu pun pulang ke rumahnya dengan hati tentram, dan hilang rasa kesalnya pada istrinya sendiri. []
Dikutip dari buku “Kisah Klasik Koleksi Islam” karya A. Ni’am Syukry
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam