Rasulullah ﷺ pernah bertanya kepada para sahabat, “Menurut kalian, siapakah orang yang mandul itu?” Kami menjawab, “Orang yang tidak punya anak.”
Rasulullah ﷺ bersabda, “Bukan itu yang dimaksud dengan mandul. Tetapi yang dimaksud dengan mandul adalah orang yang tidak dapat memberikan apa-apa kepada anaknya,” (HR. Ahmad dan Muslim).
Imam Nawawi menjelaskan makna hadis tadi, “Kalian menganggap bahwa Raquub adalah orang yang tertimpa musibah dengan kematian anak-anaknya. Padahal syara memandang bahwa Raquub adalah orang yang tidak ditinggal meninggal oleh anaknya sehingga ia tidak mendapatkan pahala bersabar atas musibah meninggalnya anak.”
Jadi, orang mandul di sini bukanlah orang yang tidak punya anak. Melainkan, ia mempunyai anak dan anak-anaknya masih hidup mendampinginya.
Sedang mereka yang tidak punya anak, karena ditinggal meninggal oleh anak-anaknya itulah yang memperoleh ganjaran dari Allah SWT.
Barangsiapa ditinggal anaknya lalu ia bersabar dan mengharap ganjaran dari Allah, ia akan mendapat ganjaran besar.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ dalam sabdanya, ‘Tiada seorang pun dari golongan kaum Muslimin yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya, yang akan disentuh oleh api neraka, melainkan seperti berlakunya sumpah,’ (HR. Bukhari dan Muslim). []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam