Berbuat salah sudah menjadi bagian dari fitrah manusia. Tidak ada satupun manusi yang bisa terbebas dari berbuat salah. Apalagi manusia memang diciptakan dalam kondisi lemah. Allah SWT berfirman:
يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.” (QS. An Nisa: 28)
Begitu pun dengan anak-anak. Di usia mereka yang masih belia, adalah sesuatu yang lumrah apabila mereka seringkali berbuat hal yang tidak sesuai. Baik dengan adab agama atau aturan yang sudah ditetapkan orangtua.
Menghadapi kondisi yang demikian, bagaimana sikap yang harus dilakukan?
Islam mengajarkan pada kita, jika anak berbuat salah dan usianya di bawah sepuluh tahun, maka cukup berikan arahan. Sedangkan anak yang berusia di atas sepuluh tahun, harus mulai diberikan peringatan bahkan sampai hukuman. Hal ini, tentu disesuaikan dengan jenis kesalaha yang dilakukan anak.
Kisah berikut memberi gambaran pada kita, bagaimana Nabi SAW menghadapi anak yang berbuat salah.
Satu kali Amru bin Abu Salamah makan dengan tangan kiri dan tangannya berseliweran di atas nampan makanan. Melihat hal tersebut, beliau berkata, “Wahai putraku, bacalah dengan nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang ada di dekatmu.” (Mutttafaq ‘alaih)
Jadi, hal pertama yang harus dilakukan orangtua saat mendapati perilaku anak yang buruk adalah, segera perbaiki. Berikan arahan yang sesuai adab, lalu mulai biasakan anak dengan kebiasaan yang baik. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam