Allah Ta’ala berfirman :
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Memandang Rabbnya.” (QS. Al-Qiyamah: 22-23)
Firman Allah Ta’ala “wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.”
BACA JUGA: Adakah Orang di Surga Saat Ini?
Kata Naadhirah pada ayat ini bermakna indah, senang, berseri-seri, dan gembira. “Memandang Rabbnya” yakni dia memandang Allah Ta’ala secara langsung dengan mata telanjang.
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan, “Dan sangat pantas bagi wajah-wajah tersebut untuk berseri-seri karena dia sedang memandang kepada Dzat Sang Pencipta.” (Tafsir Ath-Thabari, 24/72)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh kalian akan menyaksikan Rabb kalian pada hari Kiamat sebagaimana kalian menyaksikan bulan di malam purnama, dan sebagaimana kalian menyaksikan matahari di siang hari yang cerah tanpa tertutup awan.” (HR. Bukhari, Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah ta’ala berfirman: “Apakah kalian mau tambahan nikmat (dari kenikmatan surga yang telah kalian peroleh)?”
(Mereka menjawab) “Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Dan Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?”
Kemudian Allah singkap hijab (penutup wajahNya yang mulia), dan mereka mengatakan,
فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنْ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزٌّ
“Tidak ada satupun kenikmatan yang lebih kami cintai dari memandang wajah Allah Ta’ala.”
(HR. Bukhari, Muslim)
BACA JUGA: Membaca Ayat Kursi Bakda Shalat Sebab Masuk Surga
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“(Kenikmatan) yang paling agung dan tinggi (yang melebihi semua) kenikmatan di surga adalah memandang wajah Allah Yang Maha Mulia, karena inilah “tambahan” yang paling agung (melebihi) semua (kenikmatan) yang Allah berikan kepada para penghuni surga. Mereka berhak mendapatkan kenikmatan tersebut bukan (semata-mata) karena amal perbuatan mereka, tetapi karena karunia dan rahmat Allah.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 4/262)
Wallahu A’lam. []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam


