JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Ibadah

Mengapa Harus Istighfar setelah Tahajjud?

Ibadah tahajjud adalah salah satu bentuk ketaatan yang sangat mulia di sisi Allah. Di saat kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya, seorang hamba yang ikhlas bangun untuk berdiri menghadap Rabbnya adalah pertanda keimanan dan kecintaan yang dalam. Namun menariknya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang-orang yang menunaikan tahajjud agar memperbanyak istighfar—memohon ampun—setelahnya. Mengapa demikian? Allah berfirman dalam Al-Qur’an mengenai sifat orang-orang bertakwa,

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

“Dan mereka yang rajin istighfar di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17) Waktu sahur adalah akhir malam, waktu yang juga menjadi saat kebiasaan para hamba pilihan untuk bangun melaksanakan tahajjud. Namun setelah melaksanakan ibadah yang agung itu, mereka justru memperbanyak istighfar.

BACA JUGA: Istighfar Nabi Ibrahim

Hal ini tampak pula di akhir surat al-Muzammil yang membahas tentang tahajjud:

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآَنِ…

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu… Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Muzammil: 20)

Mengapa Allah perintahkan istighfar setelah ibadah yang begitu mulia?

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, istighfar setelah amal saleh memiliki makna yang mendalam: pengakuan atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan kita dalam menjalankan ibadah. Seorang hamba sejati tidak merasa puas dan bangga meski sudah menunaikan tahajjud sepanjang malam.

Sebaliknya, ia merasa rendah hati, takut amalnya tidak diterima, lalu ia bersandar kepada rahmat Allah dengan memperbanyak istighfar. Sebagaimana dikatakan oleh al-Hasan al-Bashri rahimahullah, “Mereka memperpanjang shalat malam, dan ketika memasuki waktu sahur, mereka pun beristighfar kepada Allah karena merasa takut bahwa ibadah mereka tidak sempurna.”

Demikian pula dikatakan oleh Mujahid rahimahullah, “Mereka adalah orang-orang yang melakukan shalat di akhir malam, dan ketika hampir masuk fajar mereka pun memohon ampun kepada Allah atas dosa dan kekurangan mereka.”

Perintah istighfar setelah tahajjud juga mengingatkan kita tentang pentingnya hati yang bersih dari sifat ujub (bangga diri) dan riya (pamer). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, meskipun beliau maksum, tetap beristighfar kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari, sebagai teladan kerendahan hati yang sempurna.

BACA JUGA: Keutamaan Shalat Tahajjud

Selain itu, istighfar juga menjadi sebab turunnya rahmat dan ampunan Allah. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Betapa pun besar dosa kita, selama kita memohon ampun dengan hati yang tulus, Allah akan mengampuni. Sehingga ibadah tahajjud di malam hari menjadi semakin lengkap: diawali dengan niat yang ikhlas, dilakukan dengan penuh kekhusyukan, lalu diakhiri dengan istighfar sebagai bentuk tawadhu’ dan harap kepada kasih sayang-Nya.

Karena itulah, istighfar setelah tahajjud bukan hanya sekadar ucapan, tetapi ia adalah wujud pengakuan, kerendahan hati, dan rasa takut seorang hamba yang selalu menggantungkan harapannya hanya kepada Allah. []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Ibadah

Berwudhu Sebelum ke Masjid

Ibadah

Istighfar, 1 dari 2 Hal dalam Hidup Seorang Muslim

Ibadah

5 Kebaikan Doa

Ibadah

Doa Laksana Senjata dan Korelasinya dengan Takdir