JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Yaumul Hisab

Mengingat Kematian

Mengingat Kematian

“Sesungguhnya kematian adalah haq, pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Allah SWT berfirman, artinya, “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS. Qaaf:19)

Siapakah di antara kita yang meragukan kematian dan sakaratul maut? Apakah ada orang yang meragukan kubur dan azabnya? Siapakah yang mampu menunda kematiannya dari waktu yang telah ditentukan?

Mengapa manusia sombong padahal kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia melampaui batas padahal di dalam tanah kelak akan terbujur? Mengapa menunda-nunda, padahalkita  mengetahui kematian akan datang secara tiba-tiba?

Hakikat Kematian

Adalah salah bila ada orang yang menyangka bahawa kematian itu hanya kefanaan semata dan pengakhiran secara total yang tidak ada kehidupan, perhitungan, hari dikumpulkan, kebangkitan, syurga atau neraka padanya!! Sebab andaikata demikian, tentulah tidak ada hikmah dari penciptaan dan wujud kita. Tentulah manusia semua sama saja setelah kematian dan dapat beristirahat lega; fulan mukmin dan kafir, fulan  pembunuh dan terbunuh, fulan si penzalim dan yang dizalimi, fulan yang taat dan maksiat, fulan  penzina dan yang rajin solat, fulan  ahli maksiat dan ahli takwa.

Pandangan tersebut hanyalah bersumber dari pemahaman kaum atheis yang mereka itu lebih buruk dari binatang sekali pun. Yang mengatakan seperti ini hanyalah orang yang telah tidak punya rasa malu dan menggelarkan dirinya sebagai orang yang bodoh dan ‘gila.’ (Baca: QS. At-Taghabun:7, QS. Yaasiin: 78-79)

Kematian adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan, kemudian ruh berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dan seluruh lembaran amal ditutup, pintu taubat dan pemberian masa pun terputus.

Nabi s.a.w. bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama belum sekarat.” (HR. At-Turmuzi dan Ibn Majah, disahihkan Al-Hakim dan Ibn Hibban)

Kematian Merupakan Musibah Paling Besar!!

Kematian merupakan musibah paling besar, kerana itu Allah s.w.t. menamakannya dengan ‘musibah maut’ (Al-Maidah:106). Bila seorang hamba ahli taat didatangi maut, ia menyesal mengapa tidak menambah amalan solehnya, sedangkan bila seorang hamba ahli maksiat didatangi maut, ia menyesali atas perbuatan melampaui batas yang dilakukannya dan berkeinginan dapat dikembalikan ke dunia lagi, sehingga dapat bertaubat kepada Allah s.w.t. dan mula melakukan amal soleh. Namun! Itu semua adalah mustahil dan tidak akan terjadi!! (Baca: QS. Fushshilat: 24, QS. Al-Mu’minun: 99-100)

Ingatlah Penghancur Segala Kenikmatan!!

Nabi s.a.w. menganjurkan agar banyak mengingat kematian. Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (maut),” (HR. At-Tirmidzi, hasan menurutnya).

Imam Al-Qurthubi r.a. berkata, “Para ulama kita mengatakan, ucapan beliau, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan”, merupakan ucapan ringkas tapi padat, menghimpun makna peringatan dan amat mendalam penyampaian nasihatnya. Sebab, orang yang benar-benar mengingat kematian, pasti akan mengurangi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, mencegahnya untuk bercita-cita mendapatkannya di masa yang akan datang serta membuatnya menghindar dari mengangankannya, sekalipun hal itu masih mampu dicapainya.

Namun jiwa yang beku dan hati yang lalai selalu memerlukan nasihat yang lebih lama dari para penyuluh dan untaian kata-kata yang meluluhkan sebab bila tidak, sebenarnya ucapan beliau tersebut dan firman Allah s.w.t. dalam surat Ali ‘Imran ayat 185, (artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati) sudah cukup bagi pendengar dan pemerhati-nya.!!”

Siapa Orang Yang Paling Cerdik?

Ibnu Umar r.a pernah berkata, “Aku pernah mengadap Rasulullah s.a.w sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, “Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?” Beliau menjawab, “(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR. Ath-Thabrani, disahihkan al-Munziri) []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Yaumul Hisab

4 Sifat Penghuni Surga

Yaumul Hisab

Penduduk Surga Tidak Tidur

Yaumul Hisab

Kematian Orang Kafir

Yaumul Hisab

Hari Kebangkitan dalam Al-Quran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *