JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Sirah

Rasulullah dan Orang Badui yang Meminta Barang

Thalhah bin Al-Barra

Orang badui itu datang dari jauh. Ia sengaja menempuh sekian hari perjalanan untuk bertemu dengan Rasulullah ﷺ . Walaupun ia memang seorang dari udik, tapi ia sudah mendengar nabi akhir zaman itu. Ia sendiri menghadap Rasulullah ﷺ untuk meminta sesuatu. Ia sangat ingin mempunyai barang dari Rasulullah ﷺ .

Ketika itu Rasulullah ﷺ sedang dirubungi oleh para sahabatnya. Seperti biasa, mereka tengah berkumpul saling menasehati, saling memberi kabar dan menjalin ukhuwah. Ketika orang badui itu datang, kerumunan itu sejenak terpecah. Semuanya menatap ke lelaki badui itu.

Tanpa menunggu lama, orang badui itu akhirnya mengemukakan maksudnya, “Ya Rasulullah, sesungguhnya kedatanganku ini tidak saja ingin menemuimu. Tapi aku juga ingin meminta sesuatu darimu. Apa sajalah yang sekiranya bisa kauberikan dan aku terima,” ujarnya tanpa basa-basi lagi. Memang begitulah adanya keadaan orang badui itu. Mereka biasanya bicara langsung ke pokok permasalahannya.

Rasulullah ﷺ tersenyum sebentar. Di dalam hatinya ia tidak tahu apa yang mesti diberikan kepada lelaki yang tampaknya kasar itu. Akhirnya ia mengambil sesuatu dan segera memberikannya kepada lelaki badui itu. “Ini yang mungkin bisa kuberikan kepadamu.”

BACA JUGA: Nabi Berikan Ratusan Ekor Domba pada Orang Badui Ini

Kata Rasulullah ﷺ , “Aku telah berbuat baik padamu.”

Lelaki badui itu menerimanya dengan dahi berkerut. Tampak jelas ia tidak menyukai pemberian Rasulullah ﷺ . Sedetik kemudian ia menyampaikan perasaannya itu dengan suara yang keras. “Pemberianmu tidak bagus aku tidak mau memilikinya.”

Rasulullah ﷺ terdiam. Selintas mukanya merah. Para sahabat sendiri ketika itu langsung berdiri. Mereka serentak mengerumuni lelaki itu. Para sahabat tersinggung. Berani-beraninya lelaki itu mengatakan begitu rupa bahwa ia tidak menyukai pemberian Rasulullah ﷺ . Para sahabat tahu pasti, bahwa Rasulullah ﷺ jarang sekali mempunyai sesuatu yang bagus. Kebanyakan harta Rasulullah ﷺ memang sederhana sekali, tetapi dengan mengatakan langsung seperti itu, siapa yang tidak akan marah. Lelaki badui itu nyata tidak menghormati pemberian Rasulullah ﷺ . Kemarahan para sahabat segera menyelimuti tempat itu.

Ketika para sahabat hendak serentak bergerak, Rasulullah ﷺ memberi isyarat. “Bersabarlah, dan jangan melakukan sesuatu apapun kepadanya,” ujarnya.

Kemudian segera Rasulullah ﷺ pulang ke rumahnya. Tidak lama memang. Beberapa waktu kemudian, Rasulullah ﷺ kembali lagi.

Ia membawa sesuatu yang tampaknya akan diberikan kepada lelaki badui itu. Memang benarlah, sesuatu itu kemudian diberikan kepada lelaki badui yang sebelumnya menolak pemberian Rasulullah ﷺ . “bagaimana dengan yang ini?” kata Rasulullah ﷺ seraya memberikan apa yang ada di tangannya itu.

Wajah lelaki itu kemudian sedikit berseri-seri. Tampaknya ia menyukai apa yang diberikan Rasulullah ﷺ kepadanya kali ini.

Rasulullah ﷺ bertanya, “Apakah aku berbuat baik kepadamu?”

Dengan wajah yang sangat gembira lelaki badui itu sedikit menukas, “Ya, semoga Allah membalas kebaikan engkau, keluarga dan kerabat.”

Kemudian setelah itu, lelaki itu pamit begitu saja meninggalkan Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Setelah kepergiannya, para sahabat saling memandangi. Rasulullah ﷺ sendiri tidak berkata apa-apa. Keesokan harinya ketika mereka berkumpul kembali, para sahabat sebenmarnya masih menungu-nunggu gerangan penjelasan Rasulullah ﷺ akan kejadian kemarin. Rasulullah ﷺ mengerti.

BACA JUGA: Ketika Orang Badui Menarik Jubah Rasulullah dengan Keras dan Kasar

Setelah semuanya berkumpul mengelilinginya dalam majlis itu, Rasulullah ﷺ berkata, “Nah, kalau pada waktu badui itu berkata yang sekasar kalian dengar, kemudian kalian tidak bersabar, kalian marah lalu kalian mengasarinya, maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena aku memperlakukannya dengan baik, maka ia selamat.”

Sahabat pun mengerti perlakuan Rasulullah ﷺ tersebut. Memang setelah beberapa hari, lelaki badui itu mau diperintah untuk melaksanakan tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan tugasnya dengan taat. Sahabat semakin kagum kepada Rasulullah ﷺ . Ia memberikan contoh kepada mereka semua tentang berlapang dada. Ia tidak panik dan marah menghadapi kekasaran seorang yang memang demikianlah sifatnya.

Kalaupun saat itu dilakukan hukuman terhadap si badui, tentu hal itu bukan kedhaliman. Namun, Rasulullah ﷺ tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya dan memberikan sifat yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah beliau ﷺ ingin menunjukan pada semuanya bahwa kesabaran dan lapang dada lebih tinggi nilainya daripada harta benda apapun. []

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Sirah

Doa Rasulullah Mengenai Keislaman Umar bin Khattab

Sirah

Abu Bakar, Takut dan Malu kepada Allah

Sirah

Abu Bakar dan Rasulullah: Orang yang Tersesat dan yang Menunjukkan Jalan

Sirah

Pujian Nabi untuk Umar bin Khattab