
Dari Humran-bekas budak Utsman bin Affan bahwa dia pernah melihat Utsman meminta air wudhu. Lantas ia menuangkan air tersebut dari wadahnya pada kedua telapak tangannya sekaligus membasuh keduanya tiga kali. Kemudian ia mencelupkan tangan kanannya ke dalam wadah air tersebut. Lalu berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam hidungnya dan mengeluarkannya. la lantas membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua tangannya sampai sikunya tiga kali dan mengusap kepalanya. Setelah itu ia membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali dan mengatakan, “Aku melihat Nabi berwudhu seperti wudhuku ini, lalu Nabi bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُونِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يَحْدُثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian mengerjakan shalat dua raka’at dan mengerjakannya dengan penuh kekhusyukan, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.” (Shahih. HR Al-Bukhan (158), Muslim (226 ) Syarat adalah sesuatu yang ketiadaannya menjadikan sesuatu itu tidak ada. Keberadaannya tidaklah mengharuskan keberadaan atau ketiadaan sesuatu itu. Syarat itu mendahului perbuatan dan di luar hakekat perbuatan tersebut.
BACA JUGA: 6 Rukun Wudhu
Dari hadits di atas dan lainnya -akan dijelakan secara rinci nantinya- dapat diambil kesimpulan bahwa sifat-sifat wudhu itu di antaranya:
1. Berniat wudhu untuk menghilangkan hadats.
2. Membaca basmalah.
3. Mencuci telapak tangan tiga kali.
4. Mengambil air dengan tangan kanan untuk berkumur-kumur sambil menghirup air dengan hidung lalu mengeluarkannya.
5. Mengeluarkan air dari hidung dengan tangan kirinya sebanyak tiga kali.
6. Membasuh wajah seluruhnya tiga kali serta menyela-nyela jenggot.
7. Membasuh kedua tangan sampai siku (kanan-kiri) dan menyela-nyela jari-jarinya.
BACA JUGA: Dimakruhkan dalam Wudhu
8. Menyapu keseluruhan kepala ke belakang lalu ke depan satu kali.
9. Mengusap daun telinga bagian luar dan dalam, satu kali.
10. Mencuci kedua kaki sampai mata kaki serta sela-sela jari kaki (kanan-kiri). []
Sumber: Shahih Fiqhu As-Sunnah (Shahih Fiqih Sunnah (Jilid 1)/ Penulis: Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim / Penerbit: Insan Kamil / Cetakan: Cet. 1: Nopember 2021 / Rabiul Akhir 1443 H
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam