Pada suatu malam yang gelap, Rasulullah ﷺ dan Abbas bin Abdul Muthalib berjalan menuju lembah Aqadah. Di sana telah berkumpul tujuh puluh orang Anshar dari Madinah. “Wahai Rasulullah, demi Allah dan demi namamu, malam ini kami bersumpah akan membelamu. Kalau ada orang-orang yang menghalang-halangi dan hendak mencelakai dirimu, kami akan maju menjadi tameng dirimu,” kata orang-orang Anshar.
Mendengar sumpah setia tersebut, Rasulullah ﷺ terharu. “Wahai saudaraku, Allah Mahatahu dan Maha Mendengar, karena itu kalian tidak perlu ragu dan takut,” ujar Rasulullah.
BACA JUGA: Keutamaan-keutamaan Wanita Kaum Anshar
Akan tetapi salah seorang pemuda kaum Anshar mendekati Rasulullah ﷺ. “Wahai Rasulullah, apa yang kau janjikan sebagai hadiah jika kami harus mati karena hal ini?” tanyanya.
Rasulullah ﷺ memandangi dalam-dalam pemuda itu dan berkata,”Wahai anak muda, imbalan perjuanganmu karena perintah Allah adalah surga. Allah berjanji dalam firman-Nya: “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya. Itulah kemenangan yang Agung.” (At-Taubah (9): 100)
BACA JUGA: Memberi seperti Sahabat Anshar, Menerima seperti Muhajirin
Setelah mendengar itu, pemuda Anshar bersujud kemudian bergegas menuju tendanya. Malam yang gelap kini sunyi kembali karena Rasulullah dan Abbas bin Abdul Muthalib meninggalkan Lembah Aqabah. []
Sumber: 65 Cerita Teladan/ Penulis: Sakha Aqila Mustofa/ Penerbit: PT. Wahyu Media/ 2008
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam