Setiap manusia tidak terlepas dari perbuatan salah. Termasuk seorang muslim sekalipun. Kadangkala, bisikan setan atau arahan hawa nafsu sesaat, membawa langkah seorang muslim pada jurang kesalahan.
Maka seorang muslim wajib memiliki perasaan peka menyadari kesalahan dan segera memperbaikinya.
Rasul ﷺ bersabda, “Setiap anak adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalahorang yang bertaubat (dari salahnya).” (HR. Tirmidzi)
Menyegerakan taubat diantaranya dengan penyesalan yang mendalam. Pengakuan yang cepat, tulus, dan tidak ditunda-tunda. Kemudian langitkan harapan supaya Allah menerima taubat yang dipanjatkan. Karena tentunya, apabila taubat tidak diterima, kita akan terus berada dalam kerugian yang nyata.
Allah SWT telah menyampaikan pada kita pelajaran dalam hal ini, salah satunya pada kisah Adam AS. FirmnanNya:
فَدَلاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ (22) قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (23
“Maka setan membujuk keduanya (untuk merasakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu, ‘Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua’?” Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri; dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf:22-23)
Mengapa taubat perlu disegerakan?
Karena menunda-nunda taubat, enggan mengakui kesalahan dengan tulus dan segera, apalagi berniat memperbaiki kesalahan, semua itu bagian dari tipu daya setan.
Jadi, saat seorag muslim menyadari kesalahan yang diperbuatnya, belum tentu ia juga terbebas dari jeratan setan. Setan masih terus menebar godaannya dengan menghembuskan bisikan untuk menunda taubat.
Bisikan ini bisa berupa perasaan masih memiliki banyak waktu untuk taubat, masih memiliki usia yang muda sehingga masa bertaubat masih terbentang panjang, dan godaan lain sejenisnya.
Berhati-hatilah jika perasaan merasa memiliki waktu luang ini hinggap di hati kita. Karena bisa jadi hal ini akan membuat hati terbiasa dengan maksiat.Kondisi ini yang akan membuat hati keras, redup, dan sulit menerima kebaikan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Bila seorang hamba berbuat dosa maka tertorehlah di hatinya satu titik hitam, bila bertaubat darinya maka bersihlah hatinya, jika bertambah maka bertambah pula, itulah makna firman Allah Ta’ala, ‘Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka’ -QS. Al Muthaffifin: 14-” (HR. Tirmidzi) []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam