
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata perihal firman Allah:
﴿ﻗَﺎﻝَ ﺳَﺂﻭِﻱ ﺇِﻟَﻰٰ ﺟَﺒَﻞٍ ﻳَﻌْﺼِﻤُﻨِﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ﴾
“Dia (putra Nuh) mengatakan, “aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!”
BACA JUGA: Terlena, Puisi oleh Buya Hamka
[ ﻫــﺬﺍ ﻋﻘــﻞ ]
Ini adalah argumentasi akal.
﴿ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎﻋَﺎﺻِﻢَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦ ﺭَّﺣِﻢَ ﴾
“(Nuh) berkata, “Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang.”
[ ﻫـــﺬﺍ وحي ]
Yang ini argumentasi berdasar wahyu.
ﻭَﺣَﺎﻝَ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﺍﻟْﻤَﻮْﺝ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﻐْﺮَﻗِﻴﻦَ
“Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan.”
[ ﻫـــﺬﻩ ﺍلنتيجـة ]
Dan ini akibatnya.
فكل ﻣـﻦ ﻗـﺪّﻡ ﻋﻘﻠـﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺼـﻮﺹ ﺍﻟﻜﺘـﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨـﺔ الصحيحة ﻏـﺮِﻕ ﻓﻲ ﻇﻠﻤـﺎﺕ ﺑﺤﺎﺭ ﺍﻷﻫـﻮﺍﺀ ﻭﺍﻟﺒﺪﻉ
ﻣـﻦ ﺗﻌــﻮﺩ ﻣﻌﺎﺭﺿـﺔ ﺍﻟﺸـﺮﻉ ﺑﺎﻟﻌﻘـﻞ ﻻ ﻳﺴﺘﻘـﺮ ﻓـﻲ ﻗﻠـﺒــﻪ ﺇﻳـﻤـﺎﻥ
Maka siapa saja yang mengedepankan akalnya di atas nash-nash al-Quran & as-Sunnah yang Shahih, maka dia akan tenggelam dalam gelapnya lautan bid’ah dan hawa nafsu.
BACA JUGA: Ulama dan Ilmu
Siapa yang terbiasa menentang syari’at dengan akalnya, keimanan tak akan menetap dalam hatinya.
[ﺩﺭﺀ تعــﺎﺭﺽ العقل والنقل (1/187)]
Sumber: Dar-u Ta’aarud al-‘Aql wa an-Naql (1/187) []
Oleh: Ustadz Abu Ziyan Johan Saputra Halim, M.HI. | @kristaliman
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam