اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةًۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
ud‘û rabbakum tadlarru‘aw wa khufyah, innahû lâ yuḫibbul-mu‘tadîn
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
(Quran Surat Al-A’raf ayat 55)
Ayat ini mencakup dua jenis doa. Tetapi yang paling jelas atau kuat dalam ayat ini adalah doa permintaan yang mengandung doa ibadah, karenanya diperintahkan untuk merendahkan suara dan penuh dengan ketundukan.
BACA JUGA: Doa Agar Tidak Disesatkan Setan Menjelang Kematian
Orang-orang muslim, mereka bersungguh-sungguh dalam berdoa sehingga suara tidak terdengar oleh orang lain, dan yang mengetahui permintaannya itu adalah dia dan Tuhannya.
Faedah dalam merendahkan suara ketika berdoa, yaitu:
1. Sebagai tanda keimanan yang sangat tinggi karena ia mengetahui bahwa Allah mendengar doa dengan suara yang pelan.
2. Merupakan adab dan pengagungan kepada Allah. karena seorang hamba tidak akan mengeraskan suaranya di hadapan raja, dan jika ia mengeraskan suaranya, maka hal itu akan mengundang kemarahannya. Hal ini juga sebagai bentuk adab atau etika memohon atau berdoa.
3. Merendahkan diri dan penuh dengan kerusuhan merupakan ruh, inti, dan tujuan dari sebuah doa.
4. Merendahkan suara dan penuh dengan ketundukan akan lebih menimbulkan rasa keikhlasan.
5. Lebih membantu dalam menghadirkan hati ketika berdoa dibandingkan dengan mengeraskannya
. 6. Menunjukkan betapa dekatnya seorang hamba dengan Tuhannya.
7 . Memohon dengan merendahkan suara dan penuh ketundukan akan lebih mendorong untuk selalu meminta dan meminta, karena lisan tidak pernah merasa jenuh, dan anggota badan pun tidak merasa cepat lelah. Berbeda ketika seseorang mengeraskan suaranya, ini akan membuatnya cepat merasa letih dan bosan.
BACA JUGA: Apakah Ketika Berdoa, Harus Menutup Aurat?
8. Merendahkan suara ketika berdoa akan menjauhkan dirinya dari hal-hal yang membuat doanya terputus karena gangguan oleh orang lain atau dapat mengganggu orang lain dalam berdoa.
9 . Sesungguhnya nikmati yang terbesar adalah menghadapkan dan menghambakan diri kepada-Nya. Akan tetapi setiap nikmat itu ada saja yang mendengki berdasarkan ukurannya kecil atau besarnya. Tidak ada nikmat yang lebih besar melebihi selamat dari orang-orang yang dengki.
10. Sesungguhnya doa mengandung pujian dengan sifat dan nama-nama-Nya. Doa adalah dzikir dan lebih dari sekadar dzikir, sebagaimana dzikir disebut doa karena mengandung permintaan. []
Sumber: Tazkiatun Nafs, Menyucikan Jiwa dan Mencerminkan Hati dengan Akhlak yang Mulia, Karya: Saikhul Islam Ibnu Taimiyah, Penerbit Darus Sunnah, Jakarta Timur, Cetakan 2022
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam