JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Muslimah

10 Perkara yang Tak Boleh Dilakukan oleh Wanita Haid

Masa haid biasanya berlangsung 6 sampai 7 hari, minimal sehari semalam dan paling lama 15 hari (Safinatun Naja, halaman 9).

Ada darah yang surupa daerah lain tetapi bukan haid, darah semacam ini dinamakan darah istihadoh. Seperti ini ada kalanya datang sebelum masa haid, atau sesudahnya. Bagi perempuan yang mengalami keluar darah istihadah, tidak dibenarkan meninggalkan salat puasa dan cabang-cabang syariat lainnya.

BACA JUGA:  Membaca Al-Fatihah dalam Shalat

Sedangkan perempuan yang haid dilarang melakukan 10 perkara:

1. Shalat
2. Tawaf
3. Menyentuh mushaf Al-Quran
4. Membawa mushaf
5. Mmembawa mushaf dengan maksud membaca Al-Quran, ini berdasarkan hadis Rasulullah ﷺ: “Orang yang junub tidak diperbolehkan membaca sesuatu dari Al-Quran, demikian pula orang yang haid.” (Hadits Riwayat Tirmidzi 140 dan Ibnu Majah)
6. Diam di masjid
7. Melintas jalan masjid jika takut darah haidnya akan menetes ke lantai masjid. Rasulullah ﷺ bersabda, “Aku tidak menghalalkan masjid bagi orang yang haid dan junub.” (HR Abu Daud dengan sanad dhaif)
8. Puasa
9. Talak atau cerai
10 Jima. Allah ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 222:

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ۝٢٢٢

wa yas’alûnaka ‘anil-maḫîdl, qul huwa adzan fa‘tazilun-nisâ’a fil-maḫîdli wa lâ taqrabûhunna ḫattâ yath-hurn, fa idzâ tathahharna fa’tûhunna min ḫaitsu amarakumullâh, innallâha yuḫibbut-tawwâbîna wa yuḫibbul-mutathahhirîn

BACA JUGA:  5 Pengertian Shalat

“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah suatu kotoran.” Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” []

Sumber: Jangan Asal Shalat, Rahasia Shalat Khusyuk, Dari Tuntunan Bersuci, Fiqih Shalat, Macam-macam Shalat hingga Amalan-amalan Sunat, Karya: Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobari, Cetakan Keenam, Dzulhijjah 1428 H

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Muslimah

Wanita, Lemah Akal dan Agama?

Muslimah

Wanita Quraisy, Sebaik-baik Wanita yang Disebutkan oleh Rasulullah

Muslimah

Tata Cara Mandi Haid yang Diajarkan Nabi

Muslimah

Hukum Mengukir Alis

Leave a Reply