
Siwak berasal dari kata sāka yang berarti menggosok. Adapun secara istilah adalah menggunakan kayu (atau ranting) atau sejenisnya pada gigi untuk membersihkan kotoran kuning pada gigi, atau kotoran lainnya pada gigi. (Nail Al-Authar (1/102).
Bersiwak dianjurkan pada setiap waktu, berdasarkan hadits Aisyah, ia menuturkan bahwa Nabi bersabda:
السَّوَاكُ مُطَهَّرَةٌ لِلْغَمِّ مَرْضَاةً لِلرَّبِّ
“Siwak itu dapat membersihkan mulut serta diridhai oleh Allah.” (Shahih. HR. An-Nasa’i (1/50), Ahmad (6/62) dan (47), dan selainnya)
Sunnah untuk bersiwak semakin ditekankan di dalam waktu-waktu berikut ini:
a. Ketika hendak wudhu.
Dari Abu Hurairaha, ia menuturkan bahwa Nabi bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسَّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ .
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu.” (HR. Ahmad di dalam Shahih Al-Jami (5316)
BACA JUGA:Keutamaan Bersiwak
b. Ketika akan melakukan shalat.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسَّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ .
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan shalat.” ((Shahih, HR. Al-Bukhari (6813), Muslim (202).
c. Ketika hendak membaca Al-Qur’an.
Diriwayatkan dari Ali, ia berkata, “Rasulullah kepada kami untuk bersiwak. Ali memerintahkan berkata, “Sesungguhnya seorang hamba apabila berdiri mengerjakan shalat, maka malaikat mendatanginya kemudian berdiri di belakangnya mendengar bacaan Al-Qur’an dan ia mendekat. la terus mendengar dan mendekat sampai ia meletakkan mulutnya di atas mulut hamba itu. Sehingga tidaklah dia membaca satu ayat pun, kecuali ayat itu berada di tenggorokan malaikat.” (HR. Al-Baihaqi (1/38)
BACA JUGA: Cara Nabi Bersiwak
d. Setiap hendak masuk rumah.
Diriwayatkan oleh Miqdam bin Syuraih dari ayahnya (Syuraih), ia menuturkan, “Aku bertanya kepada Aisyah Dengan apa Rasulullah ketika mulai masuk rumah?” Aisyah menjawab, ‘Dengan bersiwak.”
e. Ketika hendak mengerjakan shalat malam.
Hadits dari Hudzaifah bin Al-Yaman, ia menuturkan, bahwa Rasulullah jika bangun malam dan hendak mengerjakan shalat malam, beliau menggosok mulutnya dengan siwak.” (Shahih. HR. Al-Bukhari (246), Muslim (255)). Yaitu, menggosok giginya dengan siwak.
Disunnahkan bersiwak menggunakan kayu (kayu siwak dari arāk). Jika tidak ada, maka boleh menggunakan apa saja yang dapat membersihkan kotoran pada mulut dan gigi, seperti menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Wallahu a’lam. []
Sumber: Shahih Fiqhu As-Sunnah (Shahih Fiqih Sunnah (Jilid 1)/ Penulis: Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim / Penerbit: Insan Kamil / Cetakan: Cet. 1: Nopember 2021 / Rabiul Akhir 1443 H
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam