Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bacakanlah Al Qur’an kepadaku.” Aku (Abdullah) berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa aku harus membacakan Al Qur’an kepadamu, sedangkan ia diturunkan untukmu?”
Beliau bersabda, “Aku suka mendengarkannya dari orang lain.”
Kemudian aku membacakan surat An Nisa untuk beliau. Hingga ketika aku sampai pada ayat, ‘Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkanmu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai ummatmu)’,
Beliau bersabda, “Cukup sudah”. Aku menoleh pada beliau dan ternyata kedua matanya mencucurkan air mata.” (HR. Bukhari-Muslim)
Di waktu lain, beberapa orang penduduk Yaman mendatangi Abu Bakar r.a., mereka membacakan Al Qur’an lalu menangis.
“Demikianlah yang kami lakukan hingga hati kami menjadi beku.” Abu Bakar r.a. berucap.
Begitulah generasi shalih terdahulu.
Mencoba menelusuri jiwa, dimanakah rasa khusyuk, ‘penangis’, dan ‘penyedih’-ku, dalam ibadah? []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam