JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Ibadah

Dzikir dan Syukur yang Sebenarnya

“Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.”

Agama Itu Dibangun Di Atas Dzikir dan Syukur

Ibnul Qoyyim mengatakan bahwa agama ini dibangun di atas 2 landasan yaitu dzikir dan syukur. Lantas beliau rahimahullah membawakan firman Allah,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ

“Berdzikirlah pada-Ku, niscaya Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah pada-ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqoroh : 152)

BACA JUGA:  Waktu Dzikir Pagi

Nabi ﷺ juga bersabda pada Mu’adz,

“Demi Allah, aku sungguh mencintaimu. Aku wasiatkan padamu, janganlah engkau lupa untuk mengucapkan pada akhir shalat (sebelum salam):

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

ALLAHUMMA A’INNI ‘ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBADATIK

[Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih)

Itulah beberapa dalil yang menunjukkan bahwa agama ini dibangun dan bisa tegak dengan dzikir dan syukur.

Namun, apa yang dimaksud dengan dzikir?

Apakah cukup dengan mulut yang komat-kamit?

Beliau rahimahullah memberi penjelasan yang sangat bagus sekali.

Beliau mengatakan bahwa dzikir bukanlah hanya dengan lisan yang komat-kamit.

Namun, dzikir yang sebenarnya adalah dengan hadirnya hati disertai ucapan lisan.

Dalam dzikir kita juga harus meresapi makna nama dan sifat Allah, mengingat perintah dan larangan-Nya, dan mengingat Allah dengan merenungkan kalamullah yaitu Al Qur’an. Ini semua bisa digapai jika seseorang mengimani nama dan sifat-Nya, serta mengagungkan-Nya, juga memuji-Nya dengan berbagai macam sanjungan.

Semua ini bisa digapai jika seseorang bertauhid dengan benar. Dzikir yang hakiki harus terkandung ini semua. Juga dzikir ini haruslah digapai dengan senantiasa mengingat nikmat Allah dan mengingat kebaikan Allah pada makhluk-Nya.

Itulah dzikir yang sebenarnya dan yang semestinya dilakukan setiap muslim.

Lalu apa yang dimaksud dengan syukur?

Syukur adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan rasa cinta lahir maupun batin.

Sehingga syukur bukanlah hanya di lisan semata, namun haruslah direalisasikan dalam ketaatan dan amal perbuatan.

Inilah dua perkara yang akan menegakkan agama seseorang.

Dalam dzikir kepada-Nya harus terdapat ma’rifah atau keimanan yang hakiki.
Sedangkan dalam syukur harus terdapat ketaatan kepada-Nya.

Kedua perkara inilah tujuan diciptakannya jin dan manusia, juga langit dan bumi.

Dengan dua hal ini baru akan ada pahala dan hukuman, juga sebab diturunkannya kitab suci dan para rasul.

BACA JUGA: Cara Rasulullah Berdzikir

Dalam berbagai ayat disebutkan bahwa tujuan penciptaan makhluk adalah agar kita senantiasa berdzikir (mengingat-Nya) dengan iman, dan juga bersyukur kepada-Nya dengan melakukan ketaatan .

Tujuan penciptaan bukanlah untuk melupakan-Nya dan mengufuri-Nya.

Ingatlah, Allah akan senantiasa mengingat hamba-Nya jika mereka selalu berdzikir pada-Nya, juga akan senantiasa mensyukuri hamba-Nya, jika mereka bersyukur pada-Nya.

Dzikir adalah sebab Allah mengingat hamba-Nya dan syukur adalah sebab Allah akan selalu menambah nikmat dan karunia.
Dzikir dilakukan dengan lisan dan hati.
Sedangkan syukur dilakukan dengan rasa cinta dalam hati, pujian dalam lisan, dan melakukan ketaatan dengan anggota badan. []

Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc حفظه الله | Rumaysho

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Ibadah

Hukum Melaksanakan Shalat Dhuha Secara Rutin

Ibadah

Salah Satu Waktu Istimewa Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas

Ibadah

Tahajjud, Shalat Sunnah yang Paling Utama

Ibadah

Anjuran Membaca Surah Al-Kaafirun dan Al-Ikhlas pada saat Qobliyah Shubuh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *