
Seorang ulama salaf pernah berkata dengan penuh hikmah:
“Wahai anak Adam, hidupmu itu tiga hari saja: hari kemarin yang telah berlalu, hari esok yang belum datang, dan hari ini di mana engkau harus bertakwa kepada Allah!”
Renungan sederhana ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Seringkali kita terjebak dalam dua hal: kesedihan yang mengikat hati karena masa lalu, dan kecemasan yang menghantui pikiran tentang masa depan. Padahal, keduanya adalah waktu yang berada di luar jangkauan kita.
BACA JUGA: Istighfar, 1 dari 2 Hal dalam Hidup Seorang Muslim
Bagaimana mungkin kita bisa hidup tenang jika terus menanggung beban masa lalu? Segala penyesalan, luka, dan kehilangan yang telah terjadi tidak akan pernah bisa diulang. Sebaliknya, jika kita terlalu khawatir memikirkan apa yang belum tentu terjadi esok, kita hanya akan menambah lelah hati sendiri. Waktu hari ini akan habis hanya untuk memikirkan hal-hal yang tidak ada gunanya, hingga akhirnya kita lupa untuk benar-benar hidup di hari ini.
Sebagaimana pesan bijak para ulama salaf:
“Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi.”
Atsar ini mengajarkan kita untuk membatasi angan-angan yang terlalu jauh. Bukannya berarti kita tidak boleh punya rencana dan harapan, tetapi jangan sampai pikiran kita terperangkap oleh kecemasan yang berlebihan akan apa yang belum tentu terjadi. Karena ajal bisa menjemput kapan saja, maka setiap hari adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, bertaubat, dan memperbanyak amal.
Maka, fokuskanlah hati dan tenaga hanya untuk hari ini. Kerahkan seluruh kemampuan untuk memperbaiki amal, meningkatkan kualitas ibadah, menjaga kesehatan, serta memperbaiki hubungan kita dengan sesama. Rasulullah ﷺ sendiri mengingatkan kita untuk selalu memanfaatkan waktu luang sebelum datang kesibukan, dan memanfaatkan masa sehat sebelum datang sakit.
Seorang ulama salaf yang lain pernah berpesan:
“Siapa yang memperbaiki rahasianya (hatinya), Allah akan memperbaiki lahiriahnya. Dan siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia.”
BACA JUGA: Hidup, Amal, dan Kemuliaan Mukmin
Jangan biarkan diri kita larut dalam penyesalan masa lalu atau rasa takut akan masa depan. Apa yang sudah berlalu, biarlah menjadi pelajaran. Dan apa yang belum datang, cukup kita sambut dengan ikhtiar dan doa yang tulus. Hidup ini sesungguhnya hanya ada di hari ini. Inilah waktu kita untuk menjadi lebih baik, lebih dekat dengan Allah, dan lebih bermanfaat bagi orang lain.
Jangan tunda kebaikan. Jangan tunda taubat. Dan jangan tunda syukur. Karena hanya hari ini yang benar-benar menjadi milik kita. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam