JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Ibrah

Keadaan Salafus Shalih Menyambut Ramadhan

Ramadhan

Syaikh al-Fauzan pernah ditanya: Bagaimanakah keadaan salafus shalih –radhiyallahu’anhum wa rahimahum– dalam menyambut bulan yang agung ini? Bagaimanakah bimbingan mereka? Bagaimanakah kebiasaan dan sikap mereka?

Keadaan salaf di bulan Ramadhan, sebagaimana hal itu telah tercatat dalam kitab-kitab yang diriwayatkan dengan sanad yang terpercaya. Bahkan para salaf senantiasa memohon kepada Allah ‘azza wa jalla agar menyampaikan/mengantarkan mereka sehingga bisa menjumpai Ramadhan, yaitu sebelum masuknya bulan itu.

Mereka meminta kepada Allah supaya mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Mereka mengetahui bahwa di bulan itu terdapat kebaikan yang sangat besar dan kemanfaatan yang begitu luas.

BACA JUGA: Memakai Wewangian pada Bulan Ramadhan

Karenanya Sebagian ulama salaf mengatakan:

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ

”Mereka (para sahabat) berdo’a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.” (dalam Lathaaiful Ma’arif hal. 232)

Adapun Nabi ketika Ramadhan akan tiba ia menyambutnya dengan puasa di bulan sya’ban Sebagai persiapan menyambut Ramadhan, Rasulullah ﷺ memperbanyak puasa. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata,

وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“Saya sama sekali belum pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.” (HR. Muslim: 1156)

Mengapa Sya’ban menjadi tempat yang Rasulullah ﷺ pilih untuk memperbanyak puasa? Salah satunya karena Sya’ban itu kata para ulama adalah tempat menumbuhkan dahan-dahan kebaikan.

BACA JUGA:  40 Tahun

السنة مثل الشجرة و شهر رجب أيام توريقها و شعبان أيام تفريعها و رمضان أيام قطفها و المؤمنون قطافها جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر و بمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر

“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu), mereka yang “menghitamkan” catatan amal mereka hendaklah bergegas “memutihkannya” dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan ketaatan) di waktu tesebut.” (dalam Lathaaiful Ma’arif hal. 130) []

SUMBER: HIDAYATULLAH

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Ibrah

6Kedzoliman Fir'aun kepada Nabi Musa dan Bani Israil

Ibrah

Mengenal Imam Hasan Al-Bashri

Ibrah

Azab Pezina di Akhir Hidupnya

Ibrah

10 Perkara yang Paling Disia-siakan Menurut Ustman bin Affan