Dalam kitab al-Bashâ’ir wa al-Dzakhâ’ir, Imam Abu Hayyan al-Tauhidi mencatat sebuah kisah tentang Imam Hasan al-Bashri yang dipertanyakan keimanannya oleh seseorang. Berikut kisahnya:
سأل رجل الحسنَ البصري: أمؤمن أنت؟ فقال: إن كنت تريد قول الله عزّ وجلّ: آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنزِلَ إِليْنَا (البقرة: ١٣٦)، فنعم، به نتناكح ونتوارث ونحقن الدماء. وإن كنتَ تريد قول الله تعالي: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ (الأنفال: ٢)، فنسأل اللهَ أن نكون منهم
Seseorang bertanya kepada (Imam) Hasan al-Bashri: “Apakah kau orang yang beriman?”
(Imam) Hasan al-Bashri menjawab: “Jika yang kau maksud (dengan beriman adalah) firman Allah ‘azza wa jalla (QS. Al-Baqarah: 136): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami,” maka (jawabannya adalah) iya. (Karena) dengan (apa yang diturunkan-Nya itulah) kita menikah, mewariskan dan melindungi (tumpahnya) darah. (Namun), jika yang kau maksud (dengan beriman adalah) firman Allah ta’ala (QS. Al-Anfal: 2): “Sesungguhnya orang-orang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,” maka kita (perlu) memohon kepada Allah agar kita (bisa) termasuk (dalam golongan) itu.” (Imam Abu Hayyan al-Tauhidi, al-Bashâ’ir wa al-Dzakhâ’ir, Beirut: Dar Shadir, 1988, juz 1, h. 62)
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam