JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Ibadah

Keutamaan Dzikir dan Doa

Tidak ada ibadah yang lebih utama bagı lidah setelah membaca Al-Qur’an selain dari dzikrullah (mengingat Allah dengan dzikir) dan menyampaikan segala kebutuhan melalui doa yang tulus kepada-Nya. Inilah di antara dalil-dalil tentang keutamaan dzikir.

“Karena itu ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian.” (Al-Baqarah: 152)

“Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” (Ali Imran: 191)

Dari Nabi, beliau bersabda,

إنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ أنا مع عبدي ما ذكرني وتحركت بي شفتاه.

(رواه أحمد وابن ماجه)

“Sesungguhnya Allah berfirman, Aku beserta hamba-Ku selagi dia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak-gerak menyebut-Ku.” (Diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah)

BACA JUGA: Yang Merusak Doa

Dalam hadits lain beliau bersabda,

لا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا حَفْتُهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَعَشِيتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكينة وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ. (رواه مسلم والترمذي)

“Tidaklah segolongan orang mengingat Allah, melainkan para malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelubungi mereka, ketenangan turun kepada mereka dan Allah mengingat mereka bersama orang-orang yang ada di sisi-Nya.” (Diriwayatkan Muslim dan At-Tirmidzi)

Hadits-hadits lain yang serupa dengan ini banyak sekali, yang biasanya disebutkan dalam masalah amal-amal yang utama.

Dari Abu Hurairah dari Nabi, beliau bersabda,

مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا فَتَفَرَّقُوا عَنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ إِلَّا تَفَرَّقُوا عَنْ مِثْل حِيفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ ذَلِكَ الْمَجْلِسُ حَسْرَةً عَلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. (رواه أبو داود وابن السني والحاكم

“Tidaklah segolongan orang duduk-duduk di suatu majlis, lalu mereka bubar tanpa mengingat Allah, melainkan mereka itu bubar seperti bangkai-bangkai himar, dan majlis itu akan menjadi penyesalan bagi mereka pada Hari Kiamat.” (Diriwayatkan Abu Dawud, Ibnus Sunni dan Al-Hakim)

Dalam hadits lain disebutkan,

لا يجلس قَوْمٌ مَجْلِسًا لا يَذْكُرُوا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَلَا يُصَلُّونَ عَلَى النبي ﷺ إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يوم القيمة. (رواه أحمد وابن حيان)

“Tidaklah segolongan orang duduk-duduk di suatu majlis, sedang mereka tidak mengingat Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi, melainkan majlis itu akan menjadi penyesalan bagi mereka pada Hari Kiamat.” (Diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Hibban)

Tentang keutamaan doa, Abu Hurairah telah meriwayatkan dari Nabi. bahwa beliau bersabda,

“Tidak ada sesuatu yang mulia atas Allah selain dari doa.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad, dan Al-Baghawi).

Dalam hadits lain disebutkan,

أَشْرَفُ الْعِبَادَةِ الدُّعَاء. (رواه البخاري في الآداب المفرد)

“Ibadah yang paling utama adalah doa.” (Diriwayatkan Al-Bukhari dalam kitab “Al-Adab Al-Mufrad”, sanadnya ada kelemahan, red).

مَنْ لا يَسْأَلُ اللهُ يَغْضَبُ عَلَيْهِ. (رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد والبخاري والحاكم والبعوي)

“Siapa yang tidak mau meminta kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (Diriwayatkan Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad. AM-Hakim dan Al-Baghawi).

سلو الله مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يُسْأَلُ. (رواه الترمذي)

“Mintalah kepada Allah kemurahan-Nya, karena Allah itu suka jika dimintai.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).

Ada beberapa adab yang harus diperhatikan saat berdoa, yaitu mencari waktu yang mulia, seperti hari Arafah untuk putaran satu tahun, pada bulan Ramadhan untuk putaran satu bulan, pada hari Jum’at untuk putaran satu minggu, pada waktu-waktu sahur untuk putaran setiap hari.

Waktu mulia lainnya adalah antara adzan dan iqamat, sesuai shalat fardhu, saat turun hujan lebat, saat berperang fi sabilillah. saat khatam Al-Qur’an, saat sujud, saat berbuka puasa, saat hati sedang khusyu dan takut. Yang pasti, kemuliaan waktu-waktu ini kembali kepada kemuliaan keadaannya. Waktu sahur menjadi mulia saat itu hati sedang bersih dan kosong. Begitu pula waktu sujud karena seseorang dalam keadaan hina dina.

BACA JUGA:  Rumahmu, Tempat Dzikrullah

Adab berdoa lainnya, harus menghadap ke arah kiblat, mengangkat kedua tangan lalu mengusapkan ke wajah seusai berdoa, dan hendaknya mengucapkan doa secara pelan-pelan.

Adab yang lain, hendaknya dimulai dengan dzikir kepada Allah kemudian mengucapkan shalawat kepada Nabi, dan tidak memaksakan kalimat-kalimat yang bersajak dalam doa. Adab berdoa lainnya yang termasuk adab batin dan merupakan dasar pengabulan adalah taubat. []

Sumber: Mukhtashar Minhajul Qashidin (Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk) / Penulis: Al-Imam Asy-Syaikh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisy / Penerbit: Darul Fikr (Pustaka Al-Kautsar – Indonesia) / Cetakan: Pertama, 1998 M/1408 Η

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Ibadah

Sunnah-sunnah Wudhu

Ibadah

Ucapan “Aamiin” dan Imam Mengeraskannya dalam Shalat

Ibadah

Didoakan oleh Malaikat Setiap Pagi, Berinfaqlah

Ibadah

Wudhu Dilakukan dengan Tertib