Dikatakan bahwa kehormatan seseorang bergantung dari bagaimana ia menjaga pandangan matanya. Hal ini menunjukkan bahwa memandang merupakan sebuahawal, yang akan memberikan pengaruh terhadap hati, pikiran, dan juga sikap seseorang.
Maka wajar saja jika islam memiliki perhatian khusus dalam masalah menjaga pandangan. Terlebih pada bagaimana etika memandang antara laki-laki dan perempuan.
Mari perhatikan kisah berikut yang diriwayatkan oleh Imam bukhari.
Saat itu Fadhal bin Abbas telah mencapai usia balig. Pada satu perayaan hari qurban, Rasul ﷺ memboncengnya.
Tiba-tiba datanglah seorang wanita dari bani Khats’am. Ia adalah wanita yang cantik parasnya. Wanita itu hendak bertanya perkara agama kepada Rasul ﷺ .
Fadhal memandangi wanita tersebut.
Rasulﷺ memperhatikan hal tersebut. Disentuhnya dagu Fadhal, lalu dipalingkannya dari memandangi wanita tadi.
Diriwayat lain diceritakan, bahwa Abbas bertanya, “Mengapa engkau memalingkan leher putra pamanu, ya Rasulullah?”
Rasul ﷺ menjawab. “Aku melihat seorang pemuda dan pemudi. Dan aku tidak merasa aman bahwa akan timbul fitnah kepada mereka berdua.”
Demikianlah. Ajaran mulia dari sosok mulia. Pandangan mata yang tidak terjaga akan mengantarkan pada kehinaan, kekejian, kerusakan, atau penyimpangan. Pandangan mata yang dibebaskan adalah pintu masuknya fitnah dan rangsangan yang menyesatkan. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam