
Terkadang, secara tiba-tiba seseorang bisa saja mengalami kekesalan, merasa apa yang diupayakan tidak akan bisa mencapai apa yang diinginkan, yang telah lama menjadi angan-angan dalam hidupnya.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam membuat segi empat, kemudian membuat garis panjang hingga keluar dari persegi tersebut, dan membuat garis-garis kecil dari samping menuju ke tengah.
BACA JUGA: Iman kepada Takdir
Kemudian beliau berkata, Inilah manusia, dan garis yang mengelilingi ini adalah ajalnya, dan garis yang keluar ini adalah angan-angannya.
Garis-garis kecil ini adalah musibah dalam hidupnya, jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini, jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini.” (HR. Bukhari).
Demikian juga yang sudah tidak lagi diuji dengan masalah ekonomi, tetapi hidupnya telah diperkuda ambisi. Sehari-hari hanya pusing menghendaki ambisinya menjadi kenyataan.
BACA JUGA: Merasakan Manisnya Iman
Dari Anas beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap anak Adam akan menjadi tua dan hanya tersisa darinya dua hal: ambisi dan angan-angannya.” (HR. Baihaqi).
Di sinilah setiap Muslim penting memahami makna dan implementasi dari perintah untuk ridha dengan apa yang Allah berikan di dalam kehidupan dunia ini. Harapan terbesar yang harus terus diperkuat adalah teguhnya iman demi kebahagiaan di akhirat. []
SUMBER: HIDAYATULLAH
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam