5- Meninggal karena wabah penyakit (tha’un).
Sebagaimana sabda Rasulullah salallahu alaihi wasallam: “Tha’un adalah syahadah bagi setiap muslim.” HR. Al-Bukhari (2830) dan Muslim (1916).
Aisyah rahiyallahu anha pernah bertanya kepada Rasulullah salallahu alaihi wasallam tentang tha’un, maka Rasulullah salallahu alaihi wasallam mengabarkan kepadanya: “Tha’un itu adalah adzab yang Allah kirimkan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Maka Allah jadikan tha’un itu sebagai rahmat bagi kaum mukminin. Siapa di antara hamba (muslim) yang terjadi wabah tha’un di tempatnya berada lalu ia tetap tinggal di negerinya tersebut dalam keadaan bersabar, dalam keadaan ia mengetahui tidak ada sesuatu yang menimpanya melainkan karena Allah telah menetapkan baginya, maka orang seperti ini tidak ada yang patut diterimanya kecuali mendapatkan semisal pahala syahid.” HR. Al-Bukhari(3474)
BACA JUGA: 3 Amalan Menjemput Husnul Khatimah
6- Meninggal karena penyakit lambung.
Sebagaimana sabda Rasulullah salallahu alaihi wasallam: “Siapa yang mati karena sakit perut maka dia mati syahid”. Diriwayatkan oleh Muslim (1915).
7- Meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan dan karena tenggelam.
Rasulullah salallahu alaihi wasallam bersabda: “Syuhada itu ada lima, yaitu orang yang meninggal karena penyakit tha’un, orang yang meninggal karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah.” Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (2829) dan Muslim (1915)
8- Kematian seorang wanita pada masa nifas karena anaknya atau sedang mengandungnya.
Diantara dalilnya adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (3111) bahwa Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam bersabda: (Dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya) Al-Khattabi rahimahullah bersabda: “Artinya dia meninggal ketika dalam kandungannya masih ada anaknya. “Aoun Al-Maboud”.
Imam Ahmad (17341) meriwayatkan dari Ubadah ibn al-Samit bahwa dia berkata: Rasulullah salallahu alaihi wasallam bersabda: bercerita tentang para syuhada, maka dia menyebutkan di antara mereka: (“Wanita yang meninggal karena anaknya yang masih dalam kandungannya adalah mati syahid, anaknya akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga.”). dikuatkan olehAl-Albani dalam Kitab “al-janaiz” (hlm. 39).
Pusar: yang tersisa setelah dipotong oleh bidan, dan tali pusar adalah yang dipotongnya.
9- Kematian karena terbakar , radang selaput dada, dan TBC.
Sabda Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam: (orang yeng terbunuh di jalan Allah adalah syahid, mati karena wabah penyakit adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati sakit perut adalah syahid , seorang wanita yang meninggal dengan sebab anaknya di saat nifas maka ia mati syahid, anaknya akan menuntunnya ke surga).
Abu Al-Awwam mengatakan dan menambahkan: (Dan mati karena terbakar dan terkena tuberkulosis .) Al-Albani radhiyallahu anhu berkata: “Hasan Sahih.” Lihat: “Sahih al-Targheeb wa al-Tarhib ” (1396).
10- Mati karena membela agama, menjaga harta, atau melindungi diri sendiri.
Rasulullah salallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka dia mati syahid, siapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka ia mati syahid, orang yang terbunuh karena membela agama maka dia mati syahid, dan orang yang terbunuh karena membela jiwanya maka dia mati syahid” (HR. Tirmidzi (1421)
Bukhari (2480) dan Muslim (141) meriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa terbunuh karena menjaga hartanya maka ia adalah seorang syahid” .
11- Meninggal dalam keadaan berjaga-jaga (ribath) di jalan Allah.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim (1913) dari Salman Al-Farsi radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah salallahu alaihi wasallam bersabda: “Berjaga-jaga (di jalan Allah) sehari dan semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan shalat sebulan. Bila ia meninggal, amalnya yang biasa ia lakukan ketika masih hidup terus dianggap berlangsung dan diberikan rizkinya serta aman dari fitnah (pertanyaan kubur).”
12- Salah satu tanda akhir yang baik adalah mati karena suatu perbuatan baik
Berdasarkan Hadis Nabi salallahu alaihi wasallam: “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah hanya karena mengharap wajah Allah, maka ia akan diwafatkan dengan (mengucapkan) kalimat tersebut, ia akan masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa hanya karena mengharap wajah Allah, maka akan dijadikan akhir hayatnya dalam keadaan berpuasa, ia akan masuk surga dan barangsiapa yang bersedekah dengan hanya mengharap wajah Allah, maka akan dijadikan akhir kehidupannya dalam keadaan bersedekah, ia akan masuk surga.”
BACA JUGA: 12 Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi di Sekeliling Kita
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (22813), dan dikuatkan oleh Al-Albani dalam Kitab al-janaiz (hlm. 43). Lihat: Kitab al-janaiz (hlm. 34) karya Al-Albani.
Tanda-tanda ini adalah kabar baik yang menunjukkan akhir yang baik , namun demikian kita tidak bisa memastikan bahwa ada orang tertentu yang termasuk penghuni surga, kecuali orang yang Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam bersaksi bahwa dia berada di dalamnya (surga) seperti empat khalifah.
Semoga Allah subhanahu wata’ala menganugerakan kepada kita akhir yang baik (husnul khatimah).
Wallahu a’lam. []
HABIS | SUMBER: ISLAMQA
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam