Rasa malu bukan hanya di tampakan dengan cara berpakaian (berhijab) saja.. Tapi rasa malu itu juga di tunjukan wanita dengan cara berjalan, cara berbicara, cara memandang, dan cara berpikirnya.
Dan itu semua tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan mempelajari dan mengimani apa yang Allah dan rasulNya perintahkan.
BACA JUGA: Jika Tidak Malu, Berbuatlah Sesukamu
Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan :
وَعَلَى حَسَبِ حَيَاةِ الْقَلْبِ يَكُونُ فِيهِ قُوَّةُ خُلُقِ الْحَيَاءِ. وَقِلَّةُ الْحَيَاءِ مِنْ مَوْتِ الْقَلْبِ وَالرُّوحِ. فَكُلَّمَا كَانَ الْقَلْبُأَحْيَى كَانَ الْحَيَاءُ أَتَمَّ.
“Kuatnya sifat malu tergantung kondisi hidup hatinya. Sedikitnya sifat malu disebabkan oleh kematian hati dan ruh, sehingga semakin hidup hati maka sifat malupun semakin sempurna.” (Madarij as-Salikin 2/249)
BACA JUGA: Malu dan Dosa
Beliau juga mengatakan :
الْحَيَاءُ: فَيَبْعَثُ عَلَيْهِ قُوَّةُ الْمَعْرِفَةِ
“Sifat malu itu tergantung seberapa besar pengenalan dirinya terhadap Rabbnya.” (Madarij as-Salikin 2/163) []
Tim Shahihfiqih, 21 Dzulqo’dah 1442H/ 2 Juli 2021
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam


