Khalifah Abdul Malik bin Marwan, satu kali sedang duduk di atas dipan. Di sekeliling beliau, duduk pula para pembesar dari seluruh penjuru negeri. Saat itu beliau sedang berada di Makah, melaksanakan ibadah haji.
Lalu datanglah Atha’ bin Abi Rabah. Hendak menemui beliau.
Atha’ menghampiri dan duduk di hadapan sang khalifah.
“Wahai Abu Muhammad, apa keinginan anda?” tanya Abdul Malik.
Atha’ menjawab, “wahai Amirul Mukminin, bertakwalah pada allah di tanah suci-Nya dan tanah suci rasul-Nya dan berjanjilah akan memakmurkannya.”
“Bertakwalah kepada Allah terhadap anak-anak kaum Muhajirin dan Anshar, sebab merekalah engkau duduk di atas tempat ini” lanjut Atha’.
“Bertakwalah kepada Allah terhadap para penjaga perbatasan, karena merekalah benteng kaum muslimin. Dan periksalah urusan-urusan kaum muslimin karena engkau sajalah yang akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.
“Bertakwalah pada allah atas orang yang ada di depan pintumu dan janganlah engkaulalaikan mereka, dan janaganlah engkau menutup pintu untuk orang-orang selain mereka, ” papar Atha’
Sultan Abdul Malik menjawab, ” Ya, aku akan melaksanakannya.”
Khalifah berdiri. Beliau lalu menggenggam tangan Atha’ bin abi rabah.
“Wahai Abu Muhammad, engkau telah meminta keinginan untuk selain Anda. Lalu apa keinginan untuk Anda?” tanya khalifah
Atha’ berkata, “Aku tidak butuh kepada makhluk.”
“Demi ayahmu, inilah kemuliaan.” kata Abdul Malik. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam
