JOIN GRUP WHATSAPP: Pusat Studi Islam

Sirah

Ali bin Abi Thalib, Dibesarkan di Madrasah Nabawi

Ali bin Abi Thalib

“Singa”Asad. Itulah nama pertama yang diberikan ibunya. Nama itu diambil dari nama kakeknya, ayahanda ibunya, Fatimah bint Asad. Nama itu tak lama dipakai karena ibunya memberinya nama lain yang lebih lembut, Haidarahmacan. Sepertinya ibunya ingin putranya tumbuh menjadi lakilaki pemberani.

Bagi bangsa Arab saat itu, kemuliaan milik para pemberani. Kelak, harapan ibunya menjadi kenyataan, karena anak itu tumbuh menjadi lakilaki yang sangat pemberani, salah satu singa padang pasir yang terkenal di semenanjung Arab. Namun, nama pemberian ayahnyalah yang dikenal hingga akhir hayatnya, Ali yang luhur.

Dialah Ali putra Abu Thalib ibn Abdul Muththalib ibn Hasyim. Ia berasal dari pohon keturunan yang mulia dan terhormat. Ayahnya adalah Abu Thalib, paman Nabi ﷺ . Sedangkan ibunya adalah Fatimah bint Asad ibn Hasyim. Kakek Rasulullah ﷺ ., Abdul Muththalib, adalah juga kakeknya.

Kemuliaan dan kesucian selalu menyertai kehidupannya. Sejak kecil ia terjaga dari kekejian dan kebodohan bangsa Arab Jahiliah. Sejak lahir hingga akhir hayatnya, ia tidak pernah menyembah berhala. Sel ruh sujud dalam hidupnya hanya untuk Allah Yang Mahaagung lagi Mahakuasa. Karena itulah ia dikenal sebagai pemilik wajah yang dimuliakan Allah karena mallahu wajhah.

BACA JUGA: Ketika Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Meminta Seorang Pelayan pada Nabi

Lakilaki mulia ini dikenal dengan beberapa nama julukan lain. Semuanya sesuai dengan karakter dan sifat sifatnya yang mulia. Salah satu julukannya yang terkenal dan paling disukainya adalah Abu Turab. LakiLaki Berdebu. Ia sangat menyukai julukan ini. Ia senang jika seseorang memanggilnya “Abu Turab”.’ Ia menyukai julukan itu karena yang memanggilnya dengan nama itu pertama kali adalah Baginda Rasulullah ﷺ .

Suatu hari, layaknya rumah tangga yang lain, Ali kesal kepada istrinya, Fatimah alZahra putri Muhammad. Tetapi, tidak seperti para suami lainnya, saat marah ia menghindar, keluar rumah, dan pergi ke masjid. Ia duduk bersandar pada salah satu dinding Masjid Nabi ﷺ . Tanpa disadarinya, Nabi datang menghampiri.

Nabi melihat punggung Ali dipenuhi debu sehingga beliau membersihkan pakaian Ali dari debu dan berkata, “Hai laki laki yang berdebu, Abu Turab.” Dalam versi riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ mengusap debu dari pakaiannya lalu berkata, “Bangun lah, hai Abu Turab! Bangunlah, hai Abu Turab!”

Julukannya yang lain adalah Abu alHasan, Ayah alHasan, putranya yang tertua dari Fatimah alZahra r.a. Kadang-kadang ia juga disebut Abu Rihanatain, Ayah dua orang yang mewangi, yaitu alHasan dan al Husain, semoga Allah meridai mereka.

Ia adalah orang Arab yang paling mahir dan paling fasih berbicara Arab.

Semua nama dan julukan itu tak cukup menggambarkan keutamaan Ali ibn Abu Thalib. Sejarah mengenalnya sebagai lakil-aki yang suci lagi mulia. Dialah remaja pertama yang mengakui risalah Muhammad sebagai dan menyatakan dirinya sebagai muslim.

BACA JUGA: Ali bin Abi Thalib dan Nasihat-nasihatnya

Bahkan, dengan keberanian luar biasa, ia tidur di ranjang Rasulullah di malam hijrahnya ke Madinah bersama sahabat Abu Bakar, padahal ia tahu bahwa pada malam itu kaum Quraisy telah mengumpulkan beberapa pemuda dari setiap kabilah untuk mengepung rumah Nabi ﷺ  dan bermaksud membunuhnya,

la dikenal sebagai pejuang pemberani, yang berperang dengan gagah tanpa rasa takut dalam Badar. Hanya segelintir orang yang memiliki keberanian dan daya juang sebesar Ali putra Abu Thalib.

Ia juga dikenal sebagai orang yang paling memahami ketentuan syariat. Ketika malam membentangkan sayapnya, pejuang tanpa tanding ini tunduk merendah di hadapan Tuhan. Ia berdiri ringkih di hadapan Yang Mahasuci. Di siang hari ia berpuasa, dengan hati s nantiasa dekat kepada Yang Mahakuasa. Dialah Khalifah Rasyidin yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan Nabi ﷺ .

Sejak kecil ia diasuh dan dibesarkan di madrasah Nabawi. Kelak, ia menjadi pengasuh umat Islam, rabbaninya kaum muslim. Dialah pemilik lisan yang fasih dan akal yang cerdas, memahami ayatayat yang diturunkan oleh Jibril dan tentang siapa ayat-ayat itu turun. []

Sumber:  Kisah Hidup Ali ibn Abu Thalib / Karya : Dr.Musthafa Murad/ Penerbit: Dar alFajr,2007

Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: Join Group WA (WhatsApp Group)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam2
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam

Related posts
Sirah

Doa Rasulullah Mengenai Keislaman Umar bin Khattab

Sirah

Abu Bakar, Takut dan Malu kepada Allah

Sirah

Abu Bakar dan Rasulullah: Orang yang Tersesat dan yang Menunjukkan Jalan

Sirah

Pujian Nabi untuk Umar bin Khattab