Kufur nikmat artinya tidak mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Allah sangat tidak menyukai orang-orang yang seperti itu. Allah berfirman:
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Artinya, “Sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah. Siapa saja yang bersyukur, maka sungguh ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Tetapi siapa saja yang tidak bersyukur (kufur nikmat), maka sungguh Allah Maha Kaya, Maha Terpuji”. (Surat Luqman ayat 12).
Sejatinya, bersyukur atas nikmat yang Allah berikan bisa dikatakan sebagai kebutuhan kita. Karena, kitalah yang membutuhkan Alllah. Justru, Allah bisa kapan saja memberi dan mencabut rezekinya dari kita, para hamba-Nya. Karena itulah, jangan sampai Allah mencabut nikmat yang selama ini kita rasakan hanya karena kita yang kurang bersyukur.
وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan adalah karena rahmatnya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunianya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepadanya.” (QS. Al-Qasas: 73).
Bersyukur akan menjauhkan kita dari azab Allah SWT. Sang Pencipta pun telah berjanji untuk melipat gandakan nikmatnya bagi hamba-Nya yang bersyukur.
Nah, itu semua ayat Alquran mengapa kita harus selalu bersyukur. Semua orang punya rezeki masing-masing, juga masalah masing-masing.
Karena itu, tidak perlu menjadikan orang lain sebagai tolak ukur kebahagiaan kita, karena sesungguhnya, kebahagiaan juga hasil dari kepandaian kita dalam bersyukur. []
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: wa.me/6285860492560 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Instagram: https://www.instagram.com/pusatstudi.islam20/
YouTube: https://www.youtube.com/@pusatstudiislam
Telegram : https://t.me/pusatstudiislam20
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/pusatstudiislam